Kampung Perang 10 November Bakal Dibuat Destinasi Wisata

Kampung Pertempuran 10 November Dibuat Destinasi Wisata Surabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
– Surabaya menyimpan banyak jejak sejarah bangsa Indonesia. Salah satu yang masih terawat baik adalah Kampung Lawas Maspati. Permukiman yang dibiarkan utuh khas bangunan kuno itu terletak di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan. Kampung Lawas dihuni keluarga para pejuang kemerdekaan, terutama yang turut dalam pertempuran 10 November 1945.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

Di kampung yang tidak jauh dari Tugu Pahlawan Surabaya itu masih banyak bangunan kuno yang masih berdiri kokoh, yang kini dihuni anak-cucu para pejuang Surabaya. Satu di antaranya adalah rumah milik Raden Soemomiharjo, tokoh dari Keraton Surakarta. Warga setempat biasa memanggilnya Ndoro Mantri.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


"Selain rumah milik Ndoro Mantri, juga ditemukan sejumlah Punden, dan barang bersejarah yang hingga kini disimpan oleh keluarga para pejuang di kampung Maspati ini," kata Ketua RW 8 Maspati, Sabar Swastono, Selasa, 26 Mei 2015.


Sabar menjelaskan, Kampung Lawas Maspati, lebih tepatnya berada di wilayah RW 8 di enam RT. Kampung itu dihuni 350 kepala keluarga dengan 1.600 jiwa. Meski berada di gang sempit, kampung itu terlihat asri dan dipenuhi tanaman rimbun.


Karena keluarga dan ahli waris terus mempertahankan keutuhan bangunan cagar budaya itu, Pemerintah Kota Surabaya ikut mengapresiasi. Bahkan, Wali Kota Tri Rismaharini menyempatkan meninjau alias blusukan di kampung itu sekaligus membuka Festival Kampung Lawas Surabaya yang digelar dalam rangka Hari Jadi ke-722 Kota Surabaya.


Risma juga berjanji akan menjadikan Kampung Maspati sebagai cagar budaya yang dilindungi Pemerintah. "Saya sendiri yang akan mendesain tata kampungnya sehingga nanti bisa dijadikan destinasi wisata kampung di Surabaya," katanya.


Dia mengarahkan agar pengurus kampung bekerja sama dengan perusahaan badan usaha milik negara agar bersedia menyalurkan dana sosialnya untuk penguatan ekonomi lokal warga. "Karena jika ekonominya kuat, warga tidak akan memberikan lahannya kepada investor," ujar Risma.


Kepala Hubungan Masyarakat PT Pelindo III, Edi Priyanto, menyambut baik upaya Risma mengemas Kampung Lawas Maspati sebagai kampung wisata. Menurutnya, selama ini wisatawan kapal pesiar belum menemukan destinasi wisata khas yang memiliki nilai lokal yang kuat di Surabaya.


"Akibatnya, jika mereka bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, hanya sedikit yang turun. Kebanyakan wisatawan mancanegara memilih beristirahat dan bersantai di dalam kapal," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya