Pemerintah Diminta Jadikan 1 Juni Sebagai Hari Besar

Pancasila.
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVA.co.id -
Setelah ke DPR, Zaskia Gotik Belajar Pancasila di Kemenhan
Sebagai bentuk penghormatan kepada nilai-nilai Pancasila, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menginginkan adanya pelaksanaan upacara secara rutin setiap tanggal 1 Juni untuk memperingati hari kelahiran Pancasila.

Arzetti Bilbina: Biar Masyarakat Menilai Zaskia Gotik

"Saya ingin memberi masukan kepada pemerintah untuk menjadikan tanggal 1 Juni sebagai hari besar. Tidak libur nasional, tapi ada upacara," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin 1 Juni 2015.
Zaskia Gotik Jadi 'Duta Pancasila,' Kok Bisa?


Djarot menuturkan, hari kelahiran Pancasila yang jatuh setiap tahunnya pada 1 Juni merupakan suatu filosofi besar bagi negara Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia seharusnya melaksanakan upacara bendera untuk menghormati peringatan tersebut.


Kendati demikian, hingga saat ini dengan jabatan sebagai Wagub DKI, Djarot mengaku masih belum sempat untuk menyampaikan rencananya tersebut kepada pemerintah pusat karena jadwal pekerjaan lainnya yang menyita waktu.


Berbeda dengan sekarang, saat masih memegang jabatan sebagai Wali Kota Blitar selama dua periode, Djarot selalu mengadakan upacara bendera setiap 1 Juni.


"Saya dulu waktu jadi wali kota Blitar setiap tahun selalu ada upacara bendera peringati hari Pancasila, selama 10 tahun," kata Djarot.


Ia menceritakan, upacara diikuti oleh warga masyarakat, pegawai pemerintahan, hingga anak sekolah turut mengikuti berjalannya upacara bendera pada 1 Juni. Sedangkan pada pagi tadi, tidak dilaksanakan upacara bendera sama sekali di Balai Kota. Hal tersebut karena belum adanya ketentuan atau peraturan pasti dari pemerintah.


Jiwa Pancasila

Tepat pada 1 Juni hari ini, Indonesia kembali merayakan hari lahirnya Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, sekaligus penggemar Soekarno, mengajak seluruh masyarakat untuk kembali ke pemahaman Pancasila.


"Kita harus instropeksi diri sendiri dan kembali ke jiwa Pancasila. Bukan hanya dalam bentuk perkataan, tapi juga tindakan konkret dalam kegiatan sehari-hari," ujar Djarot, Senin 1 Juni 2015 di Balai Kota.


Djarot melihat, kini orang-orang menganggap Pancasila hanya sebagai formalitas belaka saja, atau kata lainnya 'asal tahu'. Namun, tidak pernah menuangkannya dalam sikap dan tindakan mereka dalam bermasyarakat.


"Sekarang cuma banyak bicara saja, tapi pelaksanaannya jauh dari Pancasila," sambung Djarot.


Sementara itu, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menganggap bahwa tidak ada negara lain yang sehebat Indonesia karena ideologi Pancasia-nya.


"Bagi saya di dunia ini, tidak ada yang sehebat kita. Sila pertama saja sudah 'Ketuhanan Yang Maha Esa', semua orang Tuhannya satu, hubunga ini vertikal. Lalu ditutup oleh sila kelima yaitu 'Keadilan Sosial' ini horizontal. Ini artinya semua orang dalam hubungannya dengan Tuhan adalah sama, jadi tidak boleh ada perbedaan satu sama lain," jelas Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya