19 Pengungsi Bangladesh Siap Dipulangkan

Pengungsi Bangladesh siap dipulangkan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zulkarnaini Muchtar

VIVA.co.id - Sedikitnya 246 warga Bangladesh akan dipulangkan ke negara asal. Mereka yang ditampung di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe itu akan dipulangkan secara bertahap.

“Semua berkas dan identitas warga Bangladesh sudah siap dicatat, tapi berkas mereka itu harus dicek kembali oleh negaranya, hasilnya 19 orang yang sudah siap berkasnya dan akan dipulangkan,” kata Albert Djalius, kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Lhokseumawe kepada VIVA.co.id, Selasa, 9 Juni 2015.

Albert mengatakan, proses persiapan dokumen dan wawancara dengan para pengungsi yang terdampar di laut Aceh membutuhkan waktu lama. Namun, pemerintah Bangladesh sudah berjanji paling lama warganya ditampung di Aceh selama 3 bulan.

“Data dari Imigrasi Lhokseumawe diverifikasi lagi oleh pemerintah Bangladesh, mereka harus memastikan apakah benar yang terdampar di Aceh warga negara Bangladesh,” ujar Albert.

Rencananya, pemulangan tahap pertama akan dilakukan pada Kamis, 11 Juni 2015. Sebanyak 19 pengungsi Bangladesh dinyatakan sudah berdokumen lengkap dan akan dipulangkan dalam tahap pertama. Selanjutnya, pemulangan akan terus dilakukan setelah proses verifikasi dokumen lengkap.

“Bisa saja jumlah berbeda-beda, nanti bisa 10 atau 50 orang, begitu dokumen semuanya sudah siap langsung dipulangkan,” ucap Albert.

Imigrasi Kota Lhokseumawe mengklaim sudah merampungkan seluruh dokumen proses pemulangan untuk para imigran asal Bangladesh yang saat ini tercatat sebanyak 246 orang.

Imigrasi Lhokseumawe Deportasi 150 Pengungsi Bangladesh

Sementara itu, Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia mengaku telah mencatat dan mewawancara warganya yang ditampung di Lhokseumawe. Meski demikian, pihak pemerintah Bangladesh mengaku belum semuanya bisa dipastikan untuk kembali ke negara asal.

Namun, tak semua pengungsi Bangladesh menghendaki kembali ke negaranya. Sebagian lainnya bahkan menolak untuk dipulangkan. Mereka mengaku ingin menetap dan bekerja di Aceh.

Sebagian lain berniat diterbangkan ke Malaysia mencari kerja. Mereka beralasan di negaranya sulit untuk mencari pekerjaan, sehingga mereka terpaksa keluar dari Bangladesh dengan cara ilegal.

“Saya tidak ingin kembali ke Bangladesh, saya mohon kepada pemerintah Indonesia dan Bangladesh membawa saya ke Malaysia, ingin bekerja di sana, abang kandung saya sudah menunggu di Malaysia,” ujar Muhammad Zahidul Islam Babu.

Warga Rohingya: Kami Ingin Khatam Quran di Aceh
Sebanyak 45 warga Myanmar korban perdagangan manusia.

Mabes Polri Evakuasi 45 Warga Myanmar Korban Traffcking

Menurut polisi, kejadian ini mirip dengan kasus Benjina.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2015