VIVA.co.id - Ada pemandangan yang berbeda di komplek prostitusi Pasar Kembang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sarkem.
Di kompleks prostitusi terbesar di Kota Yogyakarta yang lokasinya berdekatan dengan Malioboro ini, sebelumnya banyak wanita yang tampil dengan pakaian seksi untuk menarik hati para lelaki hidung belang justru menggunakan pakaian muslim.
Para pekerja seks komersil ini menggunakan pakaian muslim karena di kawasan Sarkem dilaksanakan pengajian menyambut bulan suci Ramadan yang sebentar lagi akan tiba.
Secara khusuk wanita kupu-kupu malam mendengarkan tausiah dari Kyai Gus Miftah, di aula RW 03 yang juga sebagai Taman Kanak-Kanak.
Ketua RW 03, Sarjono mengatakan, dari sekitar 200-an penghuni Sarkem, yang mengikuti pengajian yaitu setengahnya.
"Tadi sekitar 100-an mbak-mbaknya yang ikut pengajian. Ini merupakan pengajian rutin, yang sebelumnya sempat vakum, kini akan dimulai lagi," katanya, Selasa malam, 9 Juni 2015.
Menurutnya pengajian menjelang Ramadhan rutin dilakukan. Hal ini untuk membekali penghuni dengan ajaran agama yang baik.
"Gus Miftah kalau ceramah kan menarik, diselingi guyon, jadi mbak-mbaknya mudah tahu," katanya.
Sementara Gus Miftah dalam ceramahnya, mengaku tidak gentar untuk menggelar pengajian di lokalisasi. Ia mengajak, penghuni untuk mengenal agama secara lebih dalam.
"Lebih baik mantan gentho (penjahat) dari pada mantan orang baik," katanya dalam ceramahnya.
Salah seorang penghuni kawasan prostitusi Sarkem, Lia, mengaku mendukung kegiatan pengajian menjelang bulan suci Ramadan.
"Bagus kok ceramahnya," katanya. (ren)
Dokter Cabuli Anak Bawah Umur
Ia bercinta dengan tiga PSK sekaligus yang semuanya masih belia.
