Pimpinan DPRD Manggarai Barat Dilempar Mikrofon

DPRD Nusa Tenggara Barat
Sumber :
  • dprd-ntbprov.go.id
VIVA.co.id
Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka
- Sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, berakhir ricuh,Kamis 11 Juni 2015 kemarin. Pimpinan Dewan yang memandu sidang penyampaian laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Bupati Agustinus Ch Dula dilempar mikrofon oleh seorang legislator.

Jaksa KPK Paparkan soal DPRD DKI Minta Uang ke Aguan

Kericuhan pecah saat sidang hendak ditutup. Seorang anggota Dewan, Inosius Tanla, tiba-tiba berdiri di atas meja lalu berteriak-teriak dan memaki pimpinan sidang, Fidelis Syukur. Dia memaksa pimpinan sidang untuk mendengar interupsinya. Namun upaya penyampaian aspirasi politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu urung dilayani. Pimpinan sidang malah buru-buru mengetuk palu menutup sidang. Tindakan itu memicu amarah Inosius.
Terungkap Ambisi Kuat M Sanusi Ingin Tantang Ahok


Inosius tak bisa mengendalikan amarah. Dia melempar mikrofon ke arah meja pimpinan sidang dan nyaris mengenai Bupati Dula yang duduk mendampingi Fidelis Syukur.


Tak puas dengan melempar mikrofon, Inosius berlari ke depan dan hendak menendang pimpinan sidang. Namun kali ini aksinya dicegah sesama anggota Dewan.


Aksi brutal Inosius sontak mendapat kecaman anggota Dewan yang lain. "Kalau preman pasar, silakan beraksi di luar sana," teriak seorang legislator di dalam ruang sidang utama DPRD itu.


Inosius mengaku melakukan itu untuk memberikan pelajaran kepada pimpinan sidang yang selama ini bersikap arogan. “Itu tadi suatu hal yang biasa dalam alam demokrasi kita di sini. Memang arogansi pimpinan itu perlu dikoreksi,” ujarnya.


Inosius mengatakan hendak menginterupsi agar Pemerintah memberikan jawaban yang jelas terkait sejumlah pertanyaan yang diajukan beberapa anggota Dewan sebelumnya. Misalnya, soal ketidakhadiran Kepala Dinas Pariwisata dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD yang membahas penjualan pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo.


"Pertanyaan itu diajukan sebelumnya oleh Martin Warus, anggota DPRD Fraksi Gerindra. Martin mempertanyakan alasan Kepala Dinas Pariwisata yang tidak hadir dalam rapat dengan DPRD karena sakit, namun kenyataannya masih segar bugar. Saya hendak mengulangi," kata Inosius.


Pertanyaan itu sebenarnya sudah dijawab Bupati Dula namun tidak memuaskan Inosius."Bupati Dula hanya mengatakan dia juga tidak tahu persis alasan ketidakhadiran bawahannya itu. Makanya saya tidak puas," ujarnya.


Jo Mariono/Manggarai Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya