Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan melantik 2.386 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjadi pamong praja muda pada Senin, 15 Juni 2015.
"Sudah diteken oleh Kemedagri dan Menteri PAN RB. Rencananya besok akan dilaporkan ke Presiden usai dilantik. Soal tugas di mana, nanti pastinya akan ditempatkan di seluruh wilayah NKRI," kata Menteri di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu, 14 Juni 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Harapan Tinggi Jokowi pada Lulusan IPDN
"Sudah diteken oleh Kemedagri dan Menteri PAN RB. Rencananya besok akan dilaporkan ke Presiden usai dilantik. Soal tugas di mana, nanti pastinya akan ditempatkan di seluruh wilayah NKRI," kata Menteri di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu, 14 Juni 2015.
Menurut Tjahjo, tantangan praja muda itu harus mampu menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hal itu agar pemerintahan bisa diterima masyarakat sebagai amanat, bukan sebagai beban masyarakat.
"Dewasa ini, tidak sedikit pemerintahan yang di beberapa tempat dinilai oleh masyarakat hanya sebagai beban masyarakat," katanya.
Ia juga berharap seluruh lulusan IPDN bisa meneruskan estafet kepemimpinan di bidang kepamongprajaan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, terutama pemerintahan daerah.
"Mereka aset negara yang telah dibekali sikap dan ilmu pengetahuan serta keterampilan, yang diharapkan bisa menjawab tantangan pemerintahan ke depan," ujar Menteri.
Nanti usai dikukuhkan menjadi pamong praja muda, mereka resmi berstatus pegawai negeri sipil per 1 Juli 2015.
Setelah melantik para lulusan IPDN, kata Menteri, Presiden dijadwalkan menuju pergudangan Bulog di Cimahi, dalam rangka peluncuran operasi pasar nasional.
Wisuda digelar bagi lulusan angkatan XXII tahun 2015. Wisudawan dan wisudawati terdiri atas 1.974 orang lulusan program diploma IV, 218 orang lulusan strata I, dan 156 orang lulusan program magister administrasi pemerintahan daerah serta 38 orang program profesi kepamongan. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Tjahjo, tantangan praja muda itu harus mampu menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hal itu agar pemerintahan bisa diterima masyarakat sebagai amanat, bukan sebagai beban masyarakat.
