Imparsial: Sutiyoso Tak Kompeten Jabat Kepala BIN

Kampanye PKPI di Mampang, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Kepala BIN Dinilai Cari Popularitas dari Amnesti OPM
- Badan Intelejen Negara (BIN) memiliki fungsi untuk

Tim Pengawas Intelijen Dibentuk, Kepala BIN Tak Terganggu
mendeteksi dini ancaman keamanan nasional. Maka dari itu, kecepatan dan ketepatan informasi menjadi poin penting dari keberadaan lembaga tersebut.
DPR Bentuk Pengawas Intelijen, Apa Fungsinya?

Direktur Imparsial, Al Araf, menilai seharusnya BIN diisi oleh orang-orang sipil agar bisa bekerja lebih efektif lagi.


"Intelijen itu lebih efektif jika diisi sipil, di luar tentara. Karena BIN itu sipil, kerja kecerdasan. Tantangan BIN adalah membangun agen yang benar-benar profesional," kata Al Araf di Jakarta Pusat, Senin 15 Juni 2015.


Al Araf mencontohkan pemerintah Amerika Serikat yang merekrut para anggota intelijen dari universitas-universitas. "Pergeseran politik global saat ini, persenjataan nomor dua, dan nomor satu itu penguasaan informasi," ujar Al Araf.


Al Araf berpendapat, kapasitas Sutiyoso sulit mengimbangi tantangan global yang terjadi saat ini. Tantangan tersebut misalnya seperti melawan kelompok-kelompok radikal yang memiliki teknologi canggih.


"Bang Yos memang punya kompetensi intelijen militer Kopassus, tetapi saat ini zaman berbeda. Untuk mengantisipasi tantangan perang asimetris, membutuhkan kecerdasan agen dan teknologi," kata Al Araf. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya