Sepi Kandidat, PDIP Wacanakan Aklamasi di Pilkada Surabaya

PDIP Pastikan Usung Risma-Whisnu di Pilkada Kota Surabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem
– Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengumpulkan pimpinan partai politik di Surabaya. Dia membuka wacana mengusung satu pasangan calon, yakni Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana, dalam Pilkada 2015. PDIP menilai, bila gagasan itu terwujud, bisa menghemat dana pilkada sebesar Rp71 miliar.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

“Ini pertemuan awal. Kalau semua parpol setuju merekomendasi satu pasangan calon yang sama (Risma-Whisnu), kenapa dipaksakan untuk voting (pemungutan suara) di pilkada. Kalau bisa dimusyawarahkan mengapa harus voting,” ujar Whisnu, Selasa, 16 Juni 2015.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta


Whisnu mengatakan, dalam pertemuan itu juga dibahas bahwa partai politik masih menjadi legitimasi demokrasi. Sebab, pembukaan calon perseorangan yang ditutup pada 15 Juni 2015, tidak ada satu pun pasangan calon perseorangan yang mendaftar.


“Ini kesempatan semua parpol menegakkan supremasi bahwa parpol tonggaknya demokrasi. Terbukti, calon Independen di Surabaya tidak ada,” katanya.


PDIP juga menyadari bahwa dalam aturan perundangan KPU, untuk bisa digelar Pilkada harus minimal ada dua pasangan calon. Namun, PDIP juga menilai bahwa demokrasi Pancasila yang mengedepankan musyawarah mufakat adalah aturan yang lebih tinggi dalam undang-undang. 


“Sudah tidak saatnya memunculkan calon bayangan. Itu sama saja menghadirkan ludruk (drama komedi tradisional Jawa Timur) di tengah rakyat. Kalau tidak ada calon lagi, ya, kita musyawarah mufakat,” katanya.


Menurut Whisnu yang juga Wakil Wali Kota Surabaya, jika wacana musyawarah mufakat untuk mengusung hanya satu pasangan calon itu berhasil, tidak ada lagi pilkada. Dengan begitu, dana pilkada sebesar Rp71 miliar bisa dihemat untuk kesejahteraan masyarakat.


Namun, demikian wacana itu belum bisa diterima parpol-parpol di Surabaya. Parpol seperti PAN, Gerindra, PKB, PKS, Golkar, Demokrat, Hanura, dan Nasdem masih akan mendiskusikan dengan pimpinan pusat masing-masing.


“Sebab, ini masih wacana. Belum ada keputusan. Komunikasi ini masih tahap penjajakan,” kata Ketua PKS Surabaya, Ibnu Shobir, yang turut hadir dalam pertemuan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya