- VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id - Hari ini adalah batas akhir yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada seluruh menteri untuk merampungkan laporan kinerja sejak November 2014 hingga April 2015. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku siap menyerahkan laporan tersebut hari ini.
"Insya Allah sudah siap," ujar Khofifah dalam pesan singkatnya kepada VIVA.co.id, Kamis 18 Juni 2015.
Tak hanya capaian kinerja yang menjadi PR menteri kabinet kerja, Jokowi juga meminta menterinya untuk menyampaikan rencana kerja untuk enam bulan mendatang. Laporan diserahkan melalui Sekretariat Negara maupun melalui Sekretariat Kabinet.
"Enam bulan terhitung Mei, jadi sudah jalan sebagian. Ada Desa Sejahtera Mandiri untuk wilayah perbatasan, kerja sama dengan perguruan tinggi melalui mahasiswa yang mau KKN, dan program lainnya," kata Khofifah.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna kabinet pada Senin 15 Juni, Presiden Jokowi menagih laporan secara tertulis kepada menterinya selama 6 bulan menjabat. Jokowi, bahkan menekankan kepada semua kementerian untuk menginventarisasi daftar kebutuhan barang, utamanya pada BUMN.
"Kalau barang-barang itu harus diimpor, tolong dilihat lagi substitusi barangnya ada enggak yang bisa diproduksi di dalam negeri," kata Jokowi, Senin 15 Juni lalu.
Tak hanya menteri BUMN yang jadi sorotan Jokowi, menteri perindustrian pun disebut dalam pembukaan rapat paripurna kabinet pekan ini. Jokowi menugaskan agar menteri perindustrian mencarikan solusi terhadap barang-barang kebutuhan yang masih perlu diimpor.
"Carikan solusinya di mana barang ini diproduksi," kata dia.
Sejumlah kalangan menyebut ini sebagai langkah awal Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan keputusan reshuffle kepada Presiden.
"Reshuffle kan [tergantung] Presiden. Kapan-kapan boleh, tergantung Presiden," kata JK di kantornya, Rabu 17 Juni 2015.
Mensos Sebut Porseka Bagian Revolusi Mental
Porseka dorong santri sehat jasmani dan kejiwaan.
