Soal Pelabuhan, Jokowi Kantongi Pejabat yang Akan Dipecat

Presiden Jokowi kunjungi Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengaku sudah menemukan siapa biang keladi yang membuat proses pelayanan di pelabuhan Tanjung Priok lamban. Kemarin, Jokowi sempat marah besar ketika di lapangan dia menemukan lambatnya waktu tunggu kapal bongkar muat atau dwelling time.

Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia

"Sudah (ditemukan yang bersalah dalam proses lamanya dwelling time)," kata Sekretaris Negara, Andi Widjojanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.

Namun, Andi tak mau menyebutkan siapa biang keladi yang membuat Jokowi marah besar tersebut. Meski demikian, Andi menegaskan, Jokowi akan segera memecat pihak yang membuat layanan di Tanjung Priok buruk.

Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang

"Tunggu aja. Nanti dipecat segera," ujarnya menambahkan.

Andi menegaskan, Presiden Jokowi sudah melakukan evaluasi secara menyeluruh di BUMN, eselon, direksi maupun di tingkat kementerian.

Dana Rp11 Ribu Triliun Milik WNI Seliweran di Luar Negeri

"Presiden kan sudah sangat jelas dan keras. Kalau hal sepenting itu yang jadi prioritas Presiden tidak segera dilakukan secara serius, Presiden tidak ragu-ragu untuk ganti posisi-posisi yang relevan."

Sebelumnya, Jokowi marah besar saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok. Kemarahannya dipicu terkait lamanya waktu bongkar di Pelabuhan Tanjung Priok. Kemarahan itu dimulai ketika semua yang mendampinginya pada saat sidak, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, Direktur Utama PT Pelindo II, Richard Jorge Lino, dan seorang pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan tak mampu memberikan jawaban yang memuaskan.

Pada saat berada di ruang pantauan terpadu, Indroyono memaparkan mengenai waktu tunggu dan bongkar muat barang atau dwelling time kepada Jokowi. Ternyata dwelling time itu sangat lama. Sehingga Jokowi menanyakan apa yang membuat dwelling timenya sangat lama.

"Jadi yang menyebabkan paling lama itu instansinya apa?" tanya Jokowi.

Namun, Indroyono memberikan jawaban yang tak diharapkan. Di mana, dia justru menyalahkan pengusaha yang kerap tidak memiliki izin ketika mereka membawa barang yang berbahaya. Jokowi kembali bertanya, instansi apa yang pengurusan izinnya paling lama.

"Pasti ada yang paling lama, enggak percaya saya, instansi mana itu yang paling lama, itu yang saya kejar. Coba cek," kata Jokowi.

Tapi, jawaban kembali tak didapatkan oleh Jokowi. Salah seorang pejabat bea cukai justru menjelaskan bahwa ada kapal yang meminta izin bongkar pada tanggal 13 Mei. Tetapi dia harus izin terlebih dahulu pada tanggal 25 Mei, sehingga antara barang turun dan izin memakan waktu 12 hari.

"Itu yang kasus, yang rutin biasa barang-barang umum pasti ada yang paling lama urus di sebelah mana. Dibuka saja," kata Jokowi kembali bertanya.

Jokowi sudah menanyakan hal yang sama sebanyak delapan kali. Namun jawaban tak kunjung dia dapatkan. Hal ini yang membuat dia marah besar dan tiba-tiba mengajak kementerian/lembaga terkait itu untuk rapat mendadak di kantor Pelindo II. Atas temuan ini, Jokowi memberikan waktu lagi kepada mereka untuk memperbaiki dwelling time.

"Nanti semuanya akan saya cek di lapangan dengan cara saya sendiri," ujar Jokowi mengancam.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya