Wali Kota Banda Aceh: Kuasai Alquran, Rohingya Kuasai Dunia

Tarwih pertama muslim Rohingya di Aceh, Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA.co.id
Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya
- Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, berbuka puasa bersama pengungsi Rohingya di lokasi pengungsian di Desa Blang Ado, Aceh Utara, Kamis, 18 Juni 2015. Sebelum berbuka bersama, Illiza sempat menghibur warga Rohingya dengan lantunan-lantunan zikir dan syair-syair Islami.

UNHCR Apresiasi RI soal Pengungsi Rohingya

“Hasbi rabbi jalallah ma fi qalbi ghairullah, 'alal hadi shalallah, laa ila ha ilallah,”
Tokoh Rohingya Sanjung Keramahan Warga Aceh Utara
ujar Illiza yang diikuti oleh para pegungsi Rohingya. Kemudian, dilanjutkan Illiza dengan mengucapkan syahadat dan zikir bersama para pengungsi.

Menurut Illiza, zikir, dan syair-syair Islami menjadi salah satu cara terhubung dengan muslim Rohingya yang sebagian besar tidak bisa berbahasa Indonesia atau pun Inggris. Kesamaan agama yang dianut membuat muslim Rohingya dengan mudah dapat mengikuti dan mengerti apa yang disampaikan wali kota perempuan pertama di Aceh itu.


Ia menjelaskan, kedatangannya ke lokasi pengungsian adalah untuk memberi semangat dan motivasi untuk para pengungsi. Ia berharap muslim Rohingya tidak patah semangat dan terus mengenyam pendidikan Alquran.


“Kami harap mereka punya semangat dan bisa membaca Alquran. Kuasai Alquran, mereka akan kuasai dunia,” ujar wali kota.


Selain menghibur pengungsi, Illiza juga membawa bantuan berupa uang sebesar Rp200 juta. Uang sumbangan pegawai dan masyarakat Banda Aceh itu diserahkan Illiza untuk muslim Rohingya melalui organisasi masyarakat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi).


Pesantren Ramadhan


Parmusi membuka pesantren Ramadhan atau pesantren kilat untuk para pengungsi Rohingya di Aceh. Selama tinggal di Aceh, para pengungsi akan melakukan kegiatan belajar di madrasah pesantren Ramadhan itu.


“Mereka (Rohingya), akan belajar bahasa Inggris, bahasa Indonesia, hafiz Alquran, dan segala hal yang menyangkut tentang kebudayaan Aceh atau muatan lokal,” ujar Ketua PP Parmusi, Usamah Hisyam.


Usamah menjelaskan, pesantren Ramadhan nantinya akan diasuh relawan guru yang didatangkan dari Jakarta sebanyak 20 orang dan dibantu relawan di daerah sebanyak 40 orang. Aktivitas belajar-mengajar akan memanfaatkan tenda khusus relawan Parmusi di lokasi itu.


Selain mengadakan pesantren Ramadhan, Parmusi juga memberikan kontribusi makanan berbuka puasa para untuk pengungsi Rohingya. Parmusi menyiapkan sepuluh kuali untuk memasak bubur kanji rumbi setiap hari selama Ramadhan di tiga titik pengungsian, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa.


Usamah mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang ikut membantu menyumbang untuk pengungsi Rohingya melalui Parmusi. Katanya, hingga hari ini, Parmusi sudah menyalurkan bantuan sekitar Rp1,1 miliar untuk membantu muslim Rohingya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya