TNI Bersiaga Hadang Pembajak Kapal Tanker Malaysia

Lokasi pembajakan kapal tanker Malaysia, MT Orkim Harmony
Sumber :
  • Dispen TNI AL
VIVA.co.id
Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL
- Para pembajak kapal tanker Malaysia, MT Orkim Harmony dilaporkan berhasil kabur pada Kamis malam, 18 Juni 2015. Pembajak yang berjumlah 8 orang itu melarikan diri dengan menggunakan sebuah sekoci dari kapal tanker.

Polri: Uang Tebusan 10 WNI Hak Perusahaan

Informasi yang diterima TNI Angkatan Laut dari Otoritas Maritim Malaysia (APMM), para pembajak itu dikabarkan sedang menuju Kepulauan Natuna, yang berjarak 350 nautical mile (NM) dari lokasi kapal tangker ditemukan.
Kopassus: Pembebasan 10 WNI Tunggu Perintah Panglima TNI


Otoritas Maritim Malaysia menyebutkan posisi terakhir kapal penyelamat yang digunakan pembajak, dan pulau-pulau yang mungkin akan didarati oleh para pembajak itu, yakni Pulau Han The Cau yang berada 41.7 NM dan Pulau Han Chui yang berada 78.2 NM. Keduanya berada di wilayah Vietnam


Kepala Sub Direktorat Penerangan Umum TNI AL, Kolonel Laut Suradi Agung Slamet, memastikan TNI AL telah menyiagakan beberapa unsur untuk menghadang pembajak kapal tangker Malaysia, jika mereka memang akan masuk ke perairan Natuna.


"Kita ada patroli, ada beberapa unsur setiap saat. Ada pangkalan juga disana (Natuna), ada Pos-pos AL, nanti akan melaporkan satuan atas apabila ada perkembangan," kata Suradi kepada
VIVA.co.id,
Jumat, 19 Juni 2015.


Kendati demikian, Suradi menyangsikan para pembajak itu akan sampai ke Kepulauan Natuna dengan menggunakan kapal penyelamat. Sebab jarak yang ditempuh pembajak kapal itu dari lokasi kapal tangker ditemukan ke Natuna sejauh 350 NM.


"Prediksi saya, dia (pembajak) nggak bakal lari ke Natuna. Tadi jaraknya 350 nautical mile itu dia akan kehabisan bahan bakar, dia pasti cari pulau terdekat," ujar dia.


Dengan kondisi keterbatasan bahan bakar yang dimiliki kapal penyelamat, Suradi menduga para pembajak itu akan mencari pulau-pulau terdekat sebagai tempat pelarian. "Mereka akan naik ke Vietnam atau Thailand. Kalau ke Natuna bahan bakar mereka habis," tegasnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya