Jokowi Ingin Pembaruan Sistem untuk Berantas Korupsi

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (ratas) soal pemberantasan korupsi di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 19 Juni 2015. "Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, pada sore hari ini akan kita rapatkan mengenai strategi nasional pemberantasan dan pencegahan korupsi," kata Jokowi dalam pembukaan rapat tersebut.

Jokowi ingin menekankan bahwa pemberantasan dan pencegahan harus ditingkatkan agar target ekonomi bisa tercapai. Apalagi, sebelumnya Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang aksi pemberantasan dan pencegahan korupsi.

"Kita ingin membangun sistem yang baik dengan akuntabilitas yang akurat dengan melalui pembangunan sistem e-budgeting, e-purchasing, e-catalogue, e-audit serta pajak online yang mampu memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas sistem pemerintahan baik di pusat maupun di daerah."

Jokowi yakin, cara itu akan sangat mengurangi permasalahan korupsi.

Topik pembahasan ratas kali ini sangatlah menarik. Sebab, belakangan santer pro dan kontra terkait pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK.

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

Terlebih, baru kemarin pimpinan sementara KPK melakukan rapat kerja dengan DPR terkait revisi Undang-Undang KPK. Pandangan berbeda tidak saja muncul dari DPR, melainkan juga di tingkat pimpinan sementara KPK dan pemerintahan. Di antaranya yang ramai menjadi sorotan adalah terkait kewenangan KPK dalam penyadapan dan penuntutan. (ren)




Maket Stasiun Kereta Api di dalam area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten

Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017

Terkendala lahan yang belum dibebaskan

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016