Sumber :
VIVA.co.id -
Sebagian masyarakat boleh jadi memandang negatif ibu angkat Engeline, Margreit Christina Megawe. Namun, tidak bagi keluarganya. Meski sudah menjadi tersangka kasus penelantaran anak, keluarga mengenal Margreit sebagai sosok manusia yang suka membantu.
Dua keponakkan Margreit yang saat ini tinggal di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Leslie dan Doni membantah pemberitaan negatif terhadap yang bersangkutan. Mereka mengatakan, informasi di berbagai media tak benar sepenuhnya.
Dua keponakkan Margreit yang saat ini tinggal di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Leslie dan Doni membantah pemberitaan negatif terhadap yang bersangkutan. Mereka mengatakan, informasi di berbagai media tak benar sepenuhnya.
Leslie dan Doni mengklaim pernah tinggal serumah dan dirawat oleh Margreit semasa kecil. Sejauh pengalaman mereka itu, Margreit adalah wanita keibuan yang baik hati dan sangat mencintai keluarganya.
Bahkan, Margreit dianggap dewa yang kerap menolong keluarga di kala kesusahan. Oleh karena itu, mereka pun menyayangkan adanya hujatan yang diarahkan ke Margreit di berbagai akun media sosial.
Keluarga berharap agar kasus yang menjerat Margreit itu dapat segera dituntaskan di pengadilan agar kebenaran terungkap.
Engeline, bocah perempuan berusia 8 tahun itu dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015. Hingga akhirnya pada Rabu, 10 Juni 2015, polisi menemukan Engeline dikubur di pekarangan rumah ibu asuhnya, Margreit , di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, dalam kondisi meninggal. Jasad bocah itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Polisi hingga kini baru menetapkan Agus Tai Andamai sebagai tersangka pembunuhan Engeline. Sedangkan sang ibu angkat, Margreit Christina Megawe, baru tersangka kasus penelantaran anak.
Iqbal Abdullah
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Leslie dan Doni mengklaim pernah tinggal serumah dan dirawat oleh Margreit semasa kecil. Sejauh pengalaman mereka itu, Margreit adalah wanita keibuan yang baik hati dan sangat mencintai keluarganya.