Sumber :
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id
- Wakil Presiden Jusuf Kalla, sedang mengumpulkan contoh rekaman suara kaset mengaji di masjid yang dianggap tidak beraturan.
Juru bicara wapres, Husein Abdullah mengatakan, pihaknya sedang meminta rekaman-rekaman suara pengajian melalui kaset di beberapa derah tetapi saling tumpang tindih antara masjid yang satu dengan yang lainnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
JK Pimpin Rapat di Kementerian Pertanian
Juru bicara wapres, Husein Abdullah mengatakan, pihaknya sedang meminta rekaman-rekaman suara pengajian melalui kaset di beberapa derah tetapi saling tumpang tindih antara masjid yang satu dengan yang lainnya.
Baca Juga :
NU Bela Wapres Soal Pengajian Kaset di Masjid
Daerah yang dijadikan sampel adalah Medan, Bandung, Makassar, Jakarta, nanti coba Malang, Madura, dan Semarang.
"Ini sampel saja. Jadi Pak JK bentuk tim (sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia) untuk memantau suara pengajian dengan kaset yang keras dan tidak beraturan," ujar Husein di kantor Wapres, Selasa 23 Juni 2015.
Jika didengarkan, tidak ada harmonisasi antara suara mengaji pada satu masjid dengan masjid yang lainnya. "Itu bikin orang tidak fokus. Beda-beda suaranya," katanya.
Diakui Husain, bahwa sebagai Ketum DMI, memang fokus untuk membenahi agar suara mengaji di masjid-masjid, bisa lebih terirama dan fokus.
"Pak JK lagi menghimpun fakta di lapangan untuk dibahas seberapa tingkat kebisingan suara. Ada yang ngaji, tapi yang lain sudah azan. Ini tidak sinkron, sudah masuk waktu shalat atau bagaimana," katanya.
Diakui Husain, persoalan yang menjadi konsen juga adalah letak sound system yang tidak teratur. Sehingga, ada rencana untuk menerjunkan tim ke tiap-tiap masjid yang padat penduduknya, untuk dibenahi letak dan teknologi sound tersebut.
"Supaya apik, tidak saling mendahului," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Daerah yang dijadikan sampel adalah Medan, Bandung, Makassar, Jakarta, nanti coba Malang, Madura, dan Semarang.
