Kepala BIN: Pekerjaan Rumah Sutiyoso Bakal Tambah Banyak

Kepala BIN Marciano Norman
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Kepala BIN: Pembakaran Vihara di Tanjungbalai Aksi Spontan
- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman, mengingatkan kepada calon penggantinya, Sutiyoso, mengenai tantangan atau pekerjaan rumah lembaga itu di masa mendatang.

Hendropriyono Minta Bukti Percakapan Haris dengan Freddy

Menurut Marciano, tantangan BIN sebagai dinas rahasia bakal bertambah banyak dan kompleks. Meliputi antisipasi keamanan dan ketertiban penyelenggaraan pilkada serentak pada Desember 2015, upaya membantu pemulihan ekonomi negara, sampai ancaman terorisme internasional atau kelompok radikal, dan lain-lain.
Ahok Maju Lewat Parpol, Bagaimana Nasib 1 Juta KTP?


Dia menjelaskan, penyelenggaraan pilkada serentak adalah pertaruhan bagi demokrasi Indonesia. Kalau pilkada 269 kota/kabupaten itu berjalan aman dan lancar, Indonesia dianggap berhasil dan sukses. Kalau sebaliknya, terjadi kerusuhan atau gangguan keamanan, Indonesia pasti akan dituding gagal.


Sukses atau gagal penyelenggaraan pilkada itu, kata Marciano, bergantung pula pada kinerja aparat BIN. Potensi gangguan keamanan harus diantisipasi sejak dini.


Dalam konteks pemulihan perekonomian nasional, Marciano menambahkan, ada aspek tanggung jawab BIN juga. Soalnya stabilitas ekonomi berhubungan erat dengan keamanan dan ketertiban, selain juga kerawanan tindak kriminal, misalnya, penyelundupan bahan bakar minyak, pencurian ikan dan hasil laut, dan lain-lain.


"Stabilitas ekonomi kita harus bisa segera pulih. Kita tidak bisa membiarkan ekonomi kita semakin hari semakin menurun. Harus ada upaya semua," kata Marciano kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 23 Juni 2015.


Tantangan berikutnya adalah masalah global. Katanya, BIN harus menjalin komunikasi dengan baik dengan negara-negara sahabat. "Ancaman global yang sedang mengemuka di mana-mana sekarang adalah ancaman kelompok radikal," ujarnya.


Kelompok radikal itu, kata Marciano, tidak hanya di satu negara tapi sudah lintas negara. Maka BIN harus bersinergi dengan negara sahabat.


"Indonesia tidak boleh membiarkan dirinya menjadi sasaran kelompok radikal dari negara lain. Kelompok radikal yang ada di dalam negeri saja, kita terus melakukan upaya untuk segera mengatasinya (agar) semakin hari makin kecil dan tidak ada," katanya.


Marciano yang segera purnatugas mengaku meyakini Sutiyoso mampu mengatasi semua tantangan itu. "Saya tidak pernah menyangsikan kompetensi beliau, dan saya harapkan di bawah kepemimpinan Sutiyoso, BIN akan semakin maju," kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya