VIVA.co.id - Ibu angkat bocah Engeline, Margriet Christina Megawe, mengaku geram dengan keterangan beberapa orang yang menyudutkannya.
Misalnya, kesaksian Francky Alexander Marinka, bekas pekerja rumah tangga di rumah Margriet, yang dihadirkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Pengacara Margriet, Jefri Kam, mengaku telah menyiapkan lebih tiga orang sebagai saksi yang akan membantah semua keterangan atau tuduhan Francky kepada kliennya.
Mereka adalah keluarga, orang dekat, tetangga, dan lain-lain yang dapat memberikan kesaksian bahwa Margriet tak pernah menelantarkan Engeline atau berbuat kasar kepada mendiang bocah itu.
Namun Jefri menolak menyebutkan identitas orang-orang yang bakal menjadi saksi meringankan untuk Margriet itu. Soalnya tim kuasa hukum kini masih menginventarisasi nama-nama yang pantas dan kompeten dihadirkan sebagai saksi.
"Ada beberapa saksi dari kalangan keluarga, orang dekat dan tetangga. Di atas tiga (orang) saksinya," kata Jefri kepada wartawan di Markas Kepolisian Daerah Bali, Selasa, 23 Juni 2015.
Menurut Jefri, Margriet tetap bertahan dengan kesaksiannya bahwa dia telah memperlakukan dengan baik anak angkatnya.
Dia memperlakukan Engeline laiknya anak kandung. Menyayangi sepenuh hati, memberikan pendidikan dan kebutuhan kesehatan, misalnya, vitamin kala nafsu makan bocah itu berkurang.
"Dari awal hingga saat ini keterangan Margriet sama, yang berubah-ubah Agus (Agustinus Tai Hamdamai, tersangka pembunuh Engeline). Dia geleng-geleng kepala dengan keterangan baru Agus (yang menyatakan bahwa Margriet adalah pembunuh Engeline). Dari mana keterangan baru itu," ujar Jefri. (ase)
Kuasa Hukum Margriet: Banyak Fakta Direkayasa
Hotman Sitompul membacakan pledoi.
