Mengintip Kolam Tempat Raja dan Selir Memadu Asmara

Urban Legend
Sumber :
VIVA.co.id
Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol
- Tamansari adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogyakarta dan keluarganya. Tamansari berada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta, tepatnya di sebelah barat dan selatan atau sebelah selatan Pasar Ngasem.

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Secara tata pemerintahan, taman sari terletak di Kampung Taman, Kecamatan Keraton Kota Yogyakarta, Provinsi DIY.
Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia


Di dalamnya, terdapat dua kolam besar yang dipisahkan oleh satu jembatan yang dihiasi dengan beberapa pot tanaman. Di bagian kanan terdapat kanal air dan bangunan tingkat tiga yang biasa digunakan oleh sang sultan.

Sementara, di sebelah kiri juga terdapat satu ruangan lagi dengan beberapa bilik yang saat ini telah dikosongkan. Kolam di tengah disebut juga sebagai Umbul Pasiraman atau Umbul Binangun.


Kolam tersebut konon digunakan sebagai tempat mandi oleh para selir sultan.  Tercacat Hamengkubuwono II memiliki empat permaisuri dan 26 selir.


Karena fungsinya yang digunakan sebagai tempat pemandian para selir kerajaan, maka bangunan ini dibuat dengan tembok tinggi dan sangat tertutup, hingga tak sembarang orang yang bisa masuk ke dalamnya tanpa seizin sultan.


Selanjutnya... Sultan Melihat Selir Mandi...




Sultan Melihat Selir Mandi

Tepat di tepi kolam pemandian, berdiri sebuah bangunan menyerupai menara tinggi, menara itu memiliki beberapa tingkat dan jendela. Konon dari balik jendela menara itulah sultan melihat para selir mandi.


Biasanya, sultan akan mengamati terlebih dahulu, satu persatu selir yang ia ingini. Setelah itu, sulat mulai memilih salah satu selir dengan cara melemparkan bunga.


Selir yang terpilih akan dipanggil ke dalam menara. Sementara selir yang tidak terpilih kembali ke keraton.


"Kolam  di tengah adalah tempat  selir keraton  membersihkan badan serta persiapan ketika Sultan ingin merasakan tubuh mereka dengan cara mandi bersama. Kolam itu dapat menampung puluhan selir,"kata Teguh, pemandu wisata di Tamansari.

 

Selir, dalam bahasa Jawa halus disebut garwa ampeyan, seorang wanita yang telah diikat dalam tali kekeluargaan oleh seorang lelaki, tetapi tidak berstatus istri.


Status selir di bawah istri, dan tugasnya membuat laki-laki itu selalu senang. Itu sebabnya, selir juga disebut klangenan (arti harfiah kata ini, kesenangan). Dan kalau lelaki yang punya selir itu belum punya istri yang sah, maka ia tetap saja seorang perjaka.

 

Peran selir dan permaisuri berbeda. Permaisuri resmi mendampingi raja sehari-hari dalam urusan kerajaan, sementara para selir hanya melayani kebutuhan raja dalam hal urusan ranjang.

 

"Ada punggawa khusus istana yang mengatur jadwal. Para selir harus sabar mendapatkan giliran bercengkerama dengan raja. Raja  diatur pada jadwal gilir. Tanpa jadwal dan petugas, dikhawatirkan raja hanya memanggil selir yang diingatnya saja," jelas Masud Thayib, Budayawan Jawa.

 

Dulu  ada abdi dalem yang mengirimkan anak gadisnya, minimal berusia 12 tahun ke Keraton. Resminya mereka diminta untuk belajar tari Bedhaya. Mereka kerap disebut para Bedhaya.


Di luar itu, para orang tua yang mengirimkan anak gadisnya ke Keraton berharap agar anaknya disukai raja  sehingga bisa dinikahi sebagai istri selir.  Jika itu terjadi, kekayaan dan status keluarga si gadis bisa terangkat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya