Sumber :
- ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa
VIVA.co.id -
Monumen Nasional (Monas) berada di pusat kota Jakarta yaitu di Lapangan Monas Jakarta Pusat, atau ke arah selatan dari Istana Negara di Jakarta. Tugu ini diarsiteki R.M. Soedarsono dan Frederich Silaban (arsitek Mesjid Istiqlal), dengan konsultan Ir. Rooseno.
Resmi dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Sebuah elevator (lift) juga dibangun pada pintu sisi selatan untuk membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut.
Pelataran puncak Monas dapat menampung 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Di puncak Monas terdapat lidah api berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 38 kg. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.
Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram, tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad kemerdekaan Indonesia pada 1995, lembaran emas ini dilapis ulang.
Baca Juga :
Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol
Baca Juga :
Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI
Jika berada di halaman Istana Presiden, patung tersebut paling mudah untuk dikenali. Sudut penglihatan terbaik adalah jika anda berdiri segaris lurus antara tugu Monas dan Istana Presiden yang berada di jalan Merdeka Utara.
Sedangkan dari sisi lainnya akan susah untuk dikenali, apalagi jika melihat di daerah Medan Merdeka Selatan, tak terlihat karena hanya melihat punggungnya. Jika dilihat dalam jarak dekat, misal memakai teropong, relief sosok wanita tersebut justru menjadi semakin tidak jelas dan semakin tak terlihat bahkan lenyap. Hanya terlihat relief api obor.
Ada beranggapan bahwa sosok itu dibuat karena Presiden Soekarno sangat menghormati perempuan. Ada pula yang berpendapat agar Presiden Indonesia bisa melihat "Sang Ratu" ke arah nyala obor di atas Monas.
"Saya pernah mencoba melihat, samar-samar memang terlihat sosok wanita itu," ujar warga yang tinggal di sekitar Monas, Tomo.
Hingga kini masih belum jelasĀ mengenai siapa sosok itu. Sosok perempuan misterius kesannya tanpa nama dan disembunyikan di balik lidah api.
Halaman Selanjutnya
Jika berada di halaman Istana Presiden, patung tersebut paling mudah untuk dikenali. Sudut penglihatan terbaik adalah jika anda berdiri segaris lurus antara tugu Monas dan Istana Presiden yang berada di jalan Merdeka Utara.