Sumber :
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
VIVA.co.id
- Tabir bercak darah yang tersebar di rumah ibu angkat Engeline (Angeline), masih tetap misterius. Kepolisian, tetap merahasiakan siapa sesungguhnya pemilik darah tersebut.
Meski begitu, dari identifikasi Indonesia Automatioc Fingerprint Identification System (Inafis), terungkap ada dua orang yang menjadi pemilik darah. Yakni, laki-laki dan perempuan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Meski begitu, dari identifikasi Indonesia Automatioc Fingerprint Identification System (Inafis), terungkap ada dua orang yang menjadi pemilik darah. Yakni, laki-laki dan perempuan.
Tak dirincikan tegas siapa laki-laki dan perempuan tersebut. "Ada profil darah laki-laki, ada profil darah perempuan," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto, Jumat 26 Juni 2015.
Merujuk ke penghuni rumah yang menjadi saksi terakhir kematian Engeline. Maka untuk pria di rumah itu, hanya ada dua orang yakni Agustinus, pembantu rumah tangga dan Rahmat Handono, penghuni kos.
Sementara untuk perempuan, terdapat beberapa kemungkinan yakni, Engeline sendiri, ibu angkatnya Margriet Christina Megawe dan istri Rahmat Handono. Sedangkan untuk Yvone dan Christina, sudah dimentahkan polisi. Karena mereka hadir usai kejadian.
"Kita tunggu hasil pencocokannya dari hasil Labfor Bareskrim Mabes Polri," kata Hery.
Jangan Buat Opini
Sementara, kuasa hukum Margriet, Jefri Kam, meminta polisi untuk membuka secara jelas hasil kajian bercak darah yang ditemukan di rumah kliennya, Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar.
Ia meminta kepada kepolisian agar membeberkannya, daripada hanya menyebut jika bercak darah tersebut berkode perempuan dan pria.
"Mau itu darah perempuan, ya darah siapa. Kalau mau buka ya, buka sekalian. Darah siapa, silakan tentukan. Jangan cuma bilang ini darah perempuan. Nanti berkembang opini lagi gitu loh. Kasian dong masyarakat jadi bertanya-tanya," ujar Jefri.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tak dirincikan tegas siapa laki-laki dan perempuan tersebut. "Ada profil darah laki-laki, ada profil darah perempuan," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto, Jumat 26 Juni 2015.
