- VIVA.co.id/facebook.com
VIVA.co.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise mengaku lega atas penetapan tersangka ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe oleh Kepolisian Daerah Bali.
"Saya merasa bahwa itu sesuai dengan firasat saya, saya sudah katakan itu konspirasi," kata Yohana di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2015.
Sebab, siapapun ibu harus bertanggungjawab pada anaknya. Ketika dirinya datang ke rumah Margriet, kata Yohana, rumahnya tidak layak dihuni oleh anak-anak. Apalagi mendapat laporan dari sekolahnya bahwa Engeline tak pernah diurus.
"Sekolah mengatakan Engeline ini anak yang tidak diperhatikan, di kelas bau karena tidak mandi dan juga badannya semakin kurus," katanya.
Dari itu saja, sudah menunjukkan bahwa Margriet tak bertanggung jawab pada anaknya. Untuk itu, dia berharap polisi menghukum Margriet seberat-beratnya.
"Saya mengharapkan hukuman yang seberat-beratnya, anak itu aset negara, anak masa depan kita. Satu anak hilang rugi besar negara ini, jadi harus dihukum seberat-beratnya," katanya.
Margriet adalah tersangka pembunuhan anak angkatnya, Engeline. Bocah malang ini ditemukan tewas terkubur di dekat kandang ayam di rumahnya.
Jasadnya baru ditemukan setelah hampir tiga pekan hilang. Sekujur tubuhnya pun dipenuhi luka dan bekas siksaan yang diduga dilakukan oleh Margriet.