Sumber :
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
- Seorang dari korban meninggal dunia pesawat Hercules TNI Angkatan Udara yang jatuh di Kota Medan adalah Kapten (Penerbang) Sandy Permana. Dialah sang kapten pilot yang menerbangkan pesawat militer jenis C130 itu.
Kapten Sandy adalah warga Beji, Depok, Jawa Barat. Dia lulusan terbaik Taruna Penerbangan tahun 1997. Dia anak bungsu pasangan Ratmojo dan (almarhumah) Idah. Sandy meninggalkan seorang istri, Fitriani Hapsari, dan dua anak, yakni Zahra Anindya Putri Permana (3,5 tahun) dan Zahira Maulidina Putri Permana, yang juga masih balita.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kapten Sandy adalah warga Beji, Depok, Jawa Barat. Dia lulusan terbaik Taruna Penerbangan tahun 1997. Dia anak bungsu pasangan Ratmojo dan (almarhumah) Idah. Sandy meninggalkan seorang istri, Fitriani Hapsari, dan dua anak, yakni Zahra Anindya Putri Permana (3,5 tahun) dan Zahira Maulidina Putri Permana, yang juga masih balita.
Baca Juga :
TNI AU: Pesawat T-50i Laik Terbang
Kakak sulungnya, Arum Etikariena, tak sanggup menyembunyikan kesedihan meski sedari awal sudah didoktrin harus menerima dan siap menghadapi segala risiko sebagai keluarga prajurit.
Arum mengaku sama sekali tak menyangka peristiwa kecelakaan pesawat Hercules itu menimpa adik bungsunya. Ia mengetahui kejadian nahas itu setelah mendapatkan kabar dari seorang saudaranya yang menyaksikan tayangan televisi.
"Saya enggak ada firasat apa pun, tapi memang badan, kok, pada lemas banget sebelumnya. Pas dapat kabar itu, saya kaget. Ya, Allah," ujarnya, sambil mengelus foto Almarhum, ditemui di rumahnya di Gang Karet, RT 1/RW20 Beji, Depok.
Sebelum ajal memisahkan, Arum maupun Sandy dan kedua saudaranya, sempat berencana pulang ke kampung halaman di Bangka Belitung. Mereka ingin bernostalgia dan mengenang masa kecilnya di sana. Namun ternyata takdir berkata lain.
Satu hal yang selalu diingat Arum. Meski tugasnya sebagai abdi negara dengan segudang jadwal yang sangat padat, Sandy selalu memberikan perhatian lebih terhadap keluarganya.
"Dia (Sandy Permana) kalau terbang ke mana saja pasti (pulang) bawa oleh-oleh. Nah, ini dia sempat-sempatin
beliin
mainan helikopter buat keponakannya si Taufik, anak saya, saat ulang tahun. Dia itu perhatiannya sangat besar untuk kami. Tiap mau terbang pasti pamit ke saya, Mbaknya," katanya.
Pada Selasa siang, bak petir di siang bolong, Arum mendapati kabar pahit akan adik kesayangannya itu. Pesawat Hercules yang diterbangkan Sandy dikabarkan jatuh di kawasan permukiman padat penduduk di Medan, Sumatera Utara.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kakak sulungnya, Arum Etikariena, tak sanggup menyembunyikan kesedihan meski sedari awal sudah didoktrin harus menerima dan siap menghadapi segala risiko sebagai keluarga prajurit.
