Pengamat: Hercules Jatuh karena Kurang Perawatan

Evakuasi Puing Pesawat Hercules C-130
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak
VIVA.co.id
Pesawat T-50 Golden Eagle Jatuh, DPR Minta Investigasi
- Pengamat militer, MT Arifin, menduga tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Kota Medan, Sumatera Utara, terjadi akibat perawatan (harwat) alutsista TNI yang kurang maksimal dan tidak berkala.

TNI AU: Pesawat T-50i Laik Terbang

"Dulu saya sudah pernah bilang, itu masalah harwat, coba diselidiki harwat di militer itu berapa. Misal ada sepuluh pesawat atau sepuluh tank, atau apapun, bahwa harwatnya yang dilakukan hanya untuk lima kendaraan. Nah yang lima lagi kan nganggur. Jadi banyak alutsista yang mangkrak," kata Arifin saat dihubungi
TNI AU: Awak Pesawat T-50 Tewas
VIVA.co.id , Rabu 1 Juli 2015.


Ia menerangkan, sebetulnya bukan masalah tahun berapa pesawat tersebut dibuat dan sudah berapa tahun digunakan, tetapi masalahnya lebih terletak pada perawatan (harwat) atau
maintenance
secara berkala.


"Ya boleh beli pesawat baru, tetapi kalau pesawat itu tidak diganti onderdilnya jelas akan bisa bermasalah. Tetapi kalau diganti secara berkala juga tidak masalah," katanya.


Menurutnya, perawatan yang dimaksud adalah pergantian onderdil pesawat sesuai kebutuhan dan kondisi pesawat jika digunakan, bukan hanya peremajaan dengan membeli pesawat baru.


"Perawatan berkala artinya, ada sebuah komponen yang harus diganti, dan kalau sudah begitu tidak masalah," lanjut Arifin.


Arifin menambahkan, pekerjaan rumah (PR) bagi calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru nanti, adalah bagaimana menjamin perawatan semua alutsista yang ada bisa maksimal. Hal itu agar tidak terjadi seperti kasus jatuhnya pesawat Hercules atau lainnya.


"Harwat harus maksimal, untuk semua perawatan peralatan, tidak boleh ditilep. Agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini. Coba dicari tank atau alutsista milik militer Indonesia berapa totalnya, terus yang jalan berapa. Pasti nanti kaget," kata Arifin.


Selain itu, ia juga menegaskan, bahwa nantinya tidak boleh ada lagi praktik komersiliasi pesawat milik TNI seperti kasus Hercules kali ini.


"Tidak boleh charteran lagi, kalau digunakan tiap hari untuk patroli tidak masalah. Tapi kalau bukan untuk patroli, itu kan artinya ada korupsi terselubung," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya