Kumpul Bareng Istri, Impian Kru Hercules Sebelum Temui Ajal

Jenazah Pratu Warsianto saat dimakamkan.
Sumber :
  • Foto: Daru Waskita/VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Isak tangis pecah saat peti jenazah Pratu Warsianto, anggota Paskhas korban Hercules jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni 2015 tiba di rumah duka Dusun Puton, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.


Ratusan pelayat dari masyarakat sekitar rumah duka, anggota TNI AU, Polri, anggota TNI AD tampak juga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Pratu Warsianto yang berada dalam peti ditutupi bendera merah putih.


Tepat pukul 15.00 WIB, jenazah dilepas untuk dimakamkan di pemakaman Dwi Sasonomulyodi Dusun Putun dengan upacara militer dari kesatuan TNI AU.
Kemhan Siapkan Dua Pesawat Angkut Calon Pengganti Hercules


TNI Buru Pemilik Antena Joy FM Penyebab Jatuhnya Hercules
Jumirah, ibu mertua Warsianto menuturkan, keinginan terakhir menantu yang bertugas sebagai prajurit Tamtama Operator Radar Batalyon 462 Paskhas TNI AU, Pekanbaru, Riau tersebut yakni untuk bisa tinggal bersama dengan keluarga kecilnya.

KSAU Ungkap Laporan Investigasi Jatuhnya Hercules

"Menantu saya sempat mengungkapan ingin tinggal bersama istri dan putri yang masih usia 16 bulan," ujarnya, Kamis, 2 Juli 2015.


Namun keinginan menantunya tersebut oleh istrinya belum dipenuhi karena anaknya masih terlalu muda, 16 bulan.


"Dapat berkumpul dengan keluarga kecilnya itu kebahagiaannya, namun kini dalam kondisi yang berbeda karena menantu saya mendahului menghadap Sang Khalik," tuturnya.


Almarhum Pratu Warsianto meninggalkan seorang istri bernama Syamsih Nurwijayanti dan seorang putri bernama Kirana Nur Afifah. Almarhum merupakan putra pertama dari pasangan Marsito Hadi Wardoyo dan Lasiyem. Pria kelahiran Bantul, 29 tahun yang lalu tersebut menjadi prajurit TNI AU sejak 2009 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya