15 Ribu Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik

Rumah tak layak
Sumber :
  • Santosa Suparman/Bantul
VIVA.co.id
Produk UKM Pedesaan Masih Kesulitan Promosi
- Persoalan listrik di desa-desa, menjadi masalah yang sejak dulu belum bisa dituntaskan penuh oleh pemerintah.

Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini

Untuk itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Marwan Jafar berjanji akan menggenjot program listrik desa.
Dana Desa Punya Daya Ungkit Hidupkan Perekonomian Desa


Dalam catatan kementerian, ada sekitar 15.000 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Potensi-potensi sumber tenaga di desa, dijanjikan akan dioptimalkan.


"Banyak sumber tenaga listrik dalam skala besar maupun kecil yang bisa dikembangkan di desa. Baik pembangkit listrik tenaga air (PLTA), tenaga surya (PLTS), dan energi terbarukan seperti panas bumi, angin, biomasa, dan sebagainya," ujar Menteri Marwan Jafar, Jakarta, Senin 6 Juli 2015.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat meresmikan Pembangkit Listrik Energi Panas Bumi (PLTP) Kamojang V Garut dan ground breaking PLTP Ulubelu III dan IV Lampung, menyebut sampah dan kotoran ternak sebagai potensi energi.


Menteri Marwan menyakini banyak sumber energiĀ  alternatif di pedesaan. Tinggal bagaimana memberdayakan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan. Seperti, banyak kotoran hewan yang bisa diubah menjadi listrik.


Adanya listrik, lanjut dia, adalah indikator penting guna mengukur kemajuan sebuah kabupaten maupun desa. Dari 74.094 desa di Indonesia, ada 39.086 desa yang tertinggal atau sekitar 52,78 persen dari total desa yang ada.


"Dari jumlah itu, ada sekitar 15.000 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita karena aliran listrik adalah kebutuhan penting masyarakat di jaman sekarang," ujar Marwan.


Mneteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, masyarakat yang belum teraliri listrik tak bisa belajar dengan maksimal. Selain itu, juga kesulitan dalam akses informasi, dan tak dapat menikmati perkembangan teknologi.


"Dalam beberapa program pembangunan daerah tertinggal, kita selalu agendakan tentang pengadaan listrik bagi desa-desa yang belum teraliri listrik. Misalnya bantuan pengadaan PLTS dan sebagainya. Ini penting sebagai stimulus agar program listrik secara massif dan berskala besar bisa segera terwujud," jelasnya.


Program ini juga dilakukan dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan universitas. "Misalnya kita sudah kerjasama dengan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS). Mereka akan menyiapkan peneliti handal dan siap diterjunkan ke desa-desa untuk membantu masyarakat," katanya.


Marwan menjelaskan, Indonesia memiliki potensi listrik yang sangat besar, khususnya berupa pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal).


"Jika potensi geotrehral itu bisa dimanfaatkan, maka semua desa di Indonesia bakal terang benderang," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya