Ditanya Cara Membunuh Engeline, Margriet Mendadak Lupa

Tersangka kasus pembunuhan Angeline
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id
Jelang Putusan, 'Engeline' Ikut Doa Bersama di Sekolahnya
- Penyidik Polresta Denpasar mengkonfrontir keterangan tersangka pembunuh Engeline, Margriet Christina Megawe, dengan dua saksi, Rahmat Handono dan Susiani.

Margriet Lontarkan 'Cerita Sedih' di Sidang Kasus Engeline

Konfrontir keterangan yang digelar di Polda Bali Rabu 8 Juli 2015 itu sebagian besar tak dibantah oleh Margriet. "Ada 23 pertanyaan yang dikonfrontir. Sebagian besar dibantah oleh Margriet," kata kuasa hukum Rahmat Handono dan Susiani, Siti Sapurah di Mapolda Bali.
Jaksa Tuntut Margriet Megawe di Penjara Seumur Hidup


Perempuan yang akrab disapa Ipung itu menjelaskan, agenda konfrontir menanyakan aktivitas Margriet sejak pagi hingga malam hari pada 16 Mei lalu. "Untuk pembunuhan tidak dibahas. Tadi ditanyakan jam 07.00 malam Margriet di mana, Engeline di mana ibu (Susiani) di mana. Itu yang dibahas," kata Ipung.


Pertanyaan juga menyasar hingga Rahmat Handono dan Susiani pulang kerja pada pukul 17.00 WITA. "Percakapan antara Susiani dan Margriet seolah-olah bertanya tapi memberi tahu kalau Engeline hilang," kata Ipung menjelaskan.


Susiani kala itu bertanya mengapa Engeline bisa hilang padahal di dalam rumah hanya ada Margriet dan Agus. Susiani menyarankan Margriet agar mencari ke seluruh sudut rumah, kamar dan ruangan di dalam rumah Margriet.


Termasuk disarankan mencari di dalam mobil. "Siapa tahu dia pingsan atau tertidur," katanya. Kala itu, Margriet mengaku sudah memeriksa seluruh ruangan. Ia juga mengaku telah mencari Engeline ke mana-mana. Namun bocah 8 tahun itu tak juga ditemukan.


"Ibu Margriet jawab begitu. Tapi semua keterangan saksi kami itu dibantah oleh Margriet. Dia tidak bilang begitu katanya. Tapi saksi kami tetap pada keterangannya," papar Ipung.


Tak lama setelah Margriet dan Susiani berbincang perihal kehilangan Engeline, tiba Rohana dan Yvonne. "Saksi bilang mereka tiba sore, tapi dibantah Margriet. Katanya malam datangnya," katanya.


"Dari 23 pertanyaan, Margriet lebih banyak menjawab tidak tahu, tidak ingat dan lupa," tambah Ipung. Menurut Ipung, kala kliennya dipertemukan dengan Margriet, ibu angkat Engeline itu tetap menunjukkan keramahannya. "Dia ramah, senyum kepada Susiani dan Handono. Tapi tidak salaman," katanya.


Petang ini, Margriet tengah dikonfrontir dengan bekas pembantunya, Agus Tay Hamba May.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya