Kemarau, Hutan Lindung Tesso Nilo Terbakar

Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ali Azumar
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Seluas 200 hektare hutan lindung di kawasan Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) terbakar. Selain menimbulkan kabut asap, kebakaran ini juga merusak hayati dan habitat di dalamnya.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Karena, lokasi kebakaran sulit dipadamkan dari jalur darat, maka upaya mematikan api harus dilakukan melalui
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
water bombing menggunakan helikoter.

Sejauh ini, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) kembali menurunkan tim fire fighter
untuk membantu pemadaman api di area yang berbatasan dengan wilayah konsesi RAPP di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.


Satu unit helikopter jenis eurocopter AS350B3e milik RAPP dikerahkan melakukan
water bombing
untuk menjinakkan api yang semakin ganas.


Di bawah pimpinan Kapten Sandi, para anggota tim pun bergerak mengerjakan tugasnya masing-masing di lapangan. Beberapa
fire fighter
pun tampak melakukan instalasi peralatan bambi di lapangan bola Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.


Bambi bucket
yang sudah terpasang di heli pun segera diisi air yang berasal dari embung di dekat area kebakaran.


Tim
fire fighter
RAPP Sektor Ukui, Almei Hendra, mengatakan, titik api yang muncul di sekitar wilayah TNTN ini ditemukan saat tim
fire fighter
RAPP melakukan patroli menggunakan heli di wilayah konsesi RAPP dan juga di luar wilayah yang berbatasan dengan area konsesi.


“Titik api ini kami temukan pada saat melakukan patroli di sekitar area konsesi RAPP yang berbatasan dengan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Kemudian, langsung kami laporkan ke petugas TNTN dan juga ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” kata Almei, Kamis 9 Juli 2015.


Selain menerjunkan satu unit helikopter, Almei mengatakan, sebanyak 20 orang tim
fire fighter
pun turut memadamkan api dari wilayah darat selama kurang lebih sembilan jam di lapangan.


“Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan pihak TNTN dan BKSDA untuk memantau perkembangan titik api, baik di TNTN maupun di wilayah Ukui lainnya. Kami,
fire fighter
RAPP selalu senantiasa siap membantu,” katanya.


Seperti diketahui, RAPP memiliki dua buah helikopter dengan empat kapten pilot serta ratusan tim
fire fighter
yang siap membantu memadamkan setiap kebakaran hutan yang terjadi di luar area konsesi RAPP.


RAPP juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BKSDA mengenai kesiapan
fire fighter
RAPP menghadapi musim kemarau serta mengumumkan Fire Danger Periode yang berlaku di seluruh wilayah konsesinya di Provinsi Riau sejak 1 Juli-31 Agustus 2015.


Langkah tersebut merupakan upaya pencegahan kebakaran hutan yang pertama kali dilakukan oleh perusahaan kehutanan di Indonesia.


Sementara itu, Humas Balai TNTN, Didin Hartoyo, membenarkan ada kawasan yang terbakar di TNTN. Untuk memadamkan dan mencegah kebakaran tidak terjadi lagi, Balai TNTN sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk kepolisian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya