Sumber :
- Kusnandar/Mataram
VIVA.co.id
- Peningkatan aktivitas Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur, yang terus mengeluarkan abu vulkanik mengakibatkan penerbangan di sejumlah bandara terganggu. Bahkan, lima bandara terpaksa harus ditutup karena aktivitas vulkanik Raung.
Kelima bandara yang ditutup adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
Kelima bandara yang ditutup adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember.
"Ditutup karena pengaruh penyebaran debu vulkanik terkait aktivitas Gunung Raung," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, dalam pernyataannya, Kamis, 9 Juli 2015.
Penutupan kelima bandara tersebut berdasarkan NOTAM (NoticeĀ to Airmen) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yaitu :
- NOTAM Nomor A 1413/15 untuk penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, yang berlaku sampai dengan pukul 06.30 WITA;
- NOTAM Nomor B 1067/15 untuk penutupan Bandara Internasional Lombok, yang berlaku sampai dengan pukul 05.30 WITA;
- NOTAM Nomor C 0498/15 untuk penutupan Bandara Selaparang, Lombok, yang berlaku sampai dengan pukul 09.00 WITA;
- NOTAM Nomor C 0499/15 untuk penutupan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, yang berlaku sampai dengan pukul 12.00 WIB;
- NOTAM Nomor C 0500/15 untuk penutupan Bandara Notohadinegoro, Jember, yang berlaku sampai dengan pukul 08.00 WIB.
Sementara itu, untuk rute yang terdampak debu vulkanik Gunung Raung untuk rute domestik: W33, W34, W41, W42, W43, W44, W45, W46. Sedangkan untuk rute internasional: G326.
"NOTAM penutupan bandara-bandara ini akan terus diperbaharui menyesuaikan dengan kondisi nyata atas perkembangan penyebaran debu vulkanik terkait aktivitas Gunung Raung," tegas dia. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ditutup karena pengaruh penyebaran debu vulkanik terkait aktivitas Gunung Raung," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, dalam pernyataannya, Kamis, 9 Juli 2015.