Peserta Seleksi Pimpinan KPK Kepergok 'Nyontek'

Pansel KPK 2015-2020
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti mengatakan, saat tes pembuatan makalah calon pimpinan KPK, ada beberapa orang yang menyontek atau menjiplak.

Komjak Soroti Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Emas di Kejaksaan

"Yang pasti, yang sudah ketahuan nyontek (jiplak) itu sudah kita dish (gugurkan)," kata Destry di Jakarta, Jumat, 10 Juli 2015.

Peserta yang nyontek saat tes pembuatan makalah itu hanya beberapa orang. Dia mengaku, jumlahnya tidak lebih dari sepuluh orang. Saat tes, tim panitia seleksi memang sempat menegur langsung peserta yang ketahuan menyontek.

Biaya Ultah Cucu SYL Minta Di-reimburse Kementan, Pegawai Menolak Terancam Dimutasi

"Ada yang sempat ditegur tim pansel, eh nggak boleh itu atau pak nggak boleh itu. Tapi ada yang cuma di list saja, dicatat," ujar Destry.

Siapa orangnya, Destry tidak mau membeberkan. Sebab menurut dia, ini masalah privasi seseorang. Meski demikian, kalau nanti peserta yang nyontek menyerahkan makalah, pihaknya tetap akan menerima. Walau, dipastikan tidak akan maju ke jenjang selanjutnya.

Jaksa Sebut SYL Bayar Tagihan Kartu Kredit Ratusan Juta Pakai Uang Hasil Korupsi di Kementan

"Pokoknya namanya kita coret. Kalau ia kasih makalah, kita pinggirin saja. Karena itu masalah integritas," kata Destry.

Dia mengaku, akan banyak calon yang tidak lolos pada tes selanjutnya. Mengingat, pihaknya menggunakan standar yang tinggi, termasuk menyangkut masalah kepribadian calon.

"Lihat nanti hasil di tanggal 14 Juli kan kita akan umumkan, dan itu memang pasti akan banyak cut, karena kita akan masuk ke yang lebih detail. Personal assesment dan kalau itu sulit kan buat asesornya. Makanya kita harapkan masalah makalah itu benar-benar melihat kemampuan yang bersangkutan."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya