Kabut Asap Ancam Transportasi Mudik Lebaran di Riau

Kebakaran lahan di Riau
Sumber :
  • ANTARA/FB Anggoro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Kebakaran lahan dan hutan di Riau akan berdampak buruk terhadap transportasi mudik di Riau. Baik itu jalur darat, laut maupun udara. Kabut asap akibat maraknya titik api membuat jarak pandang terganggu.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, menjelaskan potensi gangguan itu tidak saja berasal dari kebakaran lahan dan hutan di Riau, tapi juga dari provinsi tetangga.
DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan


"Kalau titik api terus meningkat itu akan menganggu
visibility
di bandara dan tempat lainnya. Termasuk juga kabut asap dari Jambi dan Sumatera Selatan akan memengaruhi karena pergerakan angin,"  kata dia, Minggu 12 Juli 2015.


Saat ini kebakaran lahan dan hutan di Riau marak terjadi. Satelit mendeteksi
hotspot
tak saja berada di lahan warga, tapi juga di kawasan hutan lindung Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).


Visibility
sudah terganggu. Jarak pandang terpendek berada di Dumai, satu kilometer. Sementara petugas terus melakukan pemadaman.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan bahwa ada tiga upaya yang dilakukan saat ini untuk memadamkan titik api. Seperti menurunkan tim dari berbagai komponen ke lokasi titik api,
water bombing
dan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).


"Hari ini sudah lebih 20 kali penerbangan
water bombing
yang dilakukan ke beberapa titik yang sulit. Termasuk juga operasi TMC di Pelalawan, Dumai dan Pekanbaru," ucapnya.


Ia menambahkan, Pemprov Riau saat ini sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang ada dan bersinergi dengan Polri, TNI serta pihak terkait lainnya.


"Kita berharap karlahut bisa diatasi sehingga kabut asap tak terjadi dan semua aktivitas berjalan lancar, termasuk mudik Lebaran," ujar Edwar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya