Sebelum Ditikam, 'Kamu Tentara atau Polisi?'

Mayjen TNI Mulyono Resmi Jabat Pangkostrad
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Dua orang anggota Brigade Infanteri Lintas Udara (Brigif Linud) 3 Komando Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) ditusuk sekolompok orang tidak dikenal pada Minggu dini hari, 12 juli 2015.
Tonjok Guru, Seorang Wartawan Ditangkap Polisi

Korban adalah Pratu Aspin Mallobasang (anggota Yonif L 433/JS) dan Pratu Fatku Rahman (anggota Brigif L-3/K). 
Begini Cara TNI Ungkap Testimoni Freddy Budiman

Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI Mulyono, menjelaskan kronologi kejadian itu terjadi sekira pukul 01.30 WITA, dalam suatu acara festival bedug di lapangan Syekh Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat

Saat itu kedua anggota Kostrad sedang cuti Lebaran dan menonton festival bedug. Saat minum kopi di area parkir, mereka didatangi sekelompok orang tidak dikenal yang berjumlah sekira 20 orang. 

"Salah satu pelaku sempat melontarkan pertanyaan: ‘Kamu tentara atau polisi?' Dijawab anggota: ‘Kami tentara’, dan tanpa alasan mereka langsung melakukan pengeroyokan terhadap kedua korban,” kata Mulyono saat jumpa pers di Markas Kostrad di Jakarta, Senin, 13 Juli 2015. 

Akibat pengeroyokan itu, Pratu Fatku Rahman mengalami luka tusuk pada bagian punggung dan perut. Sementara Pratu Aspin menderita luka tusuk pada bagian dada kiri.

Menurut saksi mata yang berada di sekitar kejadian, ciri salah satu pelaku berambut pendek, berkopiah hitam, berbadan tegap, dan mengendarai sepeda motor Scorpio bewarna silver variasi hitam. 

"Dengan dibantu masyarakat sekitar, kedua korban segera dilarikan ke rumah sakit. Pratu Fatku Rahman masih dalam perawatan. Namun Pratu Aspin yang menderita luka serius di dada kiri, jiwanya tidak tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 07.40 WITA,” ujar Mulyono.

Dia menjelaskan, peristiwa penusukan yang menimpa kedua anggotanya merupakan kriminal murni. Kostrad menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada Kepolisian.

"Saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku dan komplotannya,” katanya. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya