Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Kepala Polisi RI, Jenderal Badrodin Haiti, menyarankan agar antar lembaga negara tak perlu saling kritik. Hal ini dilakukan agar peristiwa penetapan tersangka Komisioner Komisi Yudisial tak terulang lagi.
Demikian ungkap Badrodin yang ditemui saat halal bihalal di Istana Wakil Presiden pada Jumat, 17 Juli 2015.
"Makanya, menurut saya yang bijak itu antar lembaga enggak usah mengoreksi. Silakan dikoreksi pada tempatnya," kata Badrodin.
Badrodin menambahkan, untuk menghindari agar tak menyakiti hati orang lain, lebih baik kritik itu dilakukan pada tempatnya. Misalnya, pada saat rapat, bukan di hadapan publik.
"Kalau misalnya dalam rapat dikoreksi kan enggak ada yang sakit hati," dia menambahkan.
Badrodin membantah dia berpihak kepada hakim Sarpin Rizaldi ketika melontarkan pernyataan ini. Sebab, Kepolisian sudah melakukan prosedur yang benar ketika menetapkan tersangka pada dua komisioner KY itu.
"Berpihaknya gimana? Enggaklah. Kan Anda tanya, ya saya jelaskan," kata Badrodin.
Menurut Badrodin, dengan adanya masalah ini, kepolisian menjadi serba salah. Padahal yang dibutuhkan oleh polisi untuk menghentikan kasus ini adalah surat pencabutan.
"Sekarang kita enggak tangani korupsi, katanya polisi mlempem, tapi kita tangani Anda begini. Kan serba salah. Nanti kan kita proses pengadilan," tutur dia.
Badrodin mempersilakan publik untuk membantu melakukan mediasi jika ingin membela KY. Yang terpenting, kata dia, ada surat pencabutan. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Badrodin menambahkan, untuk menghindari agar tak menyakiti hati orang lain, lebih baik kritik itu dilakukan pada tempatnya. Misalnya, pada saat rapat, bukan di hadapan publik.