Mudik Gratis, Pemerintah Dinilai Tidak Selektif

pkb gelar mudik bareng
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Operasional Angkutan Lebaran Ditetapkan, Ini Rinciannya
- Mudik gratis yang diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat tanggapan berbeda dari kalangan pengusaha bus penumpang umum. Mereka menilai Pemprov Jatim seharusnya lebih selektif memilih pemudik.

Ini Alasan Harga BBM Hanya Turun Tipis
Hal itu disampaikan oleh Ida, perwakilan PO Ganesha, saat berada di Terminal Purbaya Madiun, Selasa 21 Juli 2015. 

Pendaftaran Angkutan Mudik Gratis Lebaran Sudah Dibuka
“Penumpang bus dari Surabaya ke kota-kota di Jawa Timur jumlahnya jauh berbeda dengan tahun lalu. Sekarang lebih sepi,” ujar Ida.

Menurut Ida, itu disebabkan oleh adanya mudik gratis yang diprakarsai oleh Pemprov Jatim, beberapa waktu lalu. 

“Bayangkan, orang berbondong-bondong mendaftar mudik gratis yang menyediakan 470 bus. Imbasnya, Terminal Bungurasih Surabaya sepi penumpang. Kami tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.

Menurut Ida, pemerintah harus lebih selektif memilih pemudik. “Yang miskin, yang berpenghasilan kurang, itu memang layak mudik gratis. Tetapi, yang saya lihat, yang berpenghasilan cukup, kalangan menengah pun ikut mudik gratis,” kata Ida. 

Ke depan, Ida berharap, Pemprov Jatim lebih selektif lagi memilih calon pemudik yang ikut mudik gratis, bukan asal terima calon pemudik.

Harga tiket naik

Sementara itu, ratusan penumpang di Terminal Purboyo, Madiun, pagi ini terlihat ada penumpukan. Ini disebabkan jarangnya bus regular dari Jawa Tengah menuju Surabaya, sudah penuh terisi begitu masuk ke Terminal Purboyo Madiun.

Seorang penumpang menuturkan, meskipun sudah datang di terminal mulai jam 5 pagi, hingga pukul 8 belum mendapat tempat duduk bus. 

“Bus sudah penuh saat masuk ke terminal. Saya sudah tiga jam menunggu,” ujar Didik, warga Madiun bertujuan ke Surabaya.

Bus regular hanya menaikkan harga tiket sebesar Rp2.000. Tetapi, tiket bus patas (cepat terbatas) justru melonjak. Pada hari biasa Madiun-Surabaya hanya Rp40 ribu, hari ini sudah mencapai Rp80 ribu.

“Kalau hari Minggu (19 Juli 2015), tiket bus Patas dijual Rp50 ribu, hari ini dijual Rp80 ribu per tiket,” ujar Darsini, salah seorang pedagang asongan di dalam Terminal Bus Purboyo Madiun.

Menurut salah seorang kondektur bus Patas, hal itu akibat ulah calo. “Masuk ke kondektur hanya Rp60 ribu,” katanya mengelak saat ditanya identitas.

Bus Patas cadangan ini, memang disediakan oleh pihak Terminal Bus Purboyo, untuk melayani penumpang yang menumpuk. 

“Sehari lebih dari 10 bus Patas yang melayani penumpang di terminal ini,” ujar Ida. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya