Aktivitas Raung Meningkat, Hama Tak Ganggu Ladang

Smukdin dan buruh petik kopi di Dusun Jampit.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ D.A. Pitaloka

VIVA.co.id - Ada yang menguntungkan dari peningkatan aktivitas gunung Raung. Kentang di lahan petani di Dusun Jampit, Desa Jampit, Kabupaten Bondowoso utuh tak diganggu hama.

“Jika Gunung Raung aktivitasnya meningkat, kera dan babi hutan malah jarang turun mencuri kentang di ladang kami,” kata Tasrim, penduduk Dusun Jampit, Kecamatan Sempol, Selasa 28 Juli 2015.

Dalam hitungan minggu kentang di ladang Tasrim kini siap dipanen. Masa-masa itu biasanya menjadi tenggat paling rawan bagi petani. Sebab, jika lalai menjaga lahan di waktu malam, serbuan kera akan menghabiskan kwintalan kentang yang masih terkubur di ladang.

Sekali turun, kata Tasrim, kelompok kera bisa datang dalam jumlah besar berisi 20 hingga 50 ekor kera. Sementara itu, babi hutan turun dengan jumlah lebih sedikit sekitar lima hingga 10 ekor per kelompok.

Kini, saat aktivitas Raung meningkat, jumlah kera dan babi hutan yang mengganggu ladang kentang berkurang.

“Keranya paling banyak lima ekor. Kalau babi hutan, biasanya ada satu atau dua. Sepertinya sebagian lain banyak yang turun di lereng lain, karena aktivitas Raung yang naik,” kata pria yang juga diangkat sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa Jampit itu.

Tugas Tasrim pun tak seberat sebelumnya. Dia tak lagi 'dinas' berlama-lama di malam yang dinginnya mencapai 5 derajat celsius di Juli seperti ini. Meski begitu, ia tetap was-was. Khawatir lahan kentangnya terimbas awan panas dan lemparan material lava pijar Raung yang tak pernah bisa diprediksi.

Dampak Gunung Raung Sampai ke Bandara Semarang

Erupsi Gunung Raung, saat ini memang tengah mengancam warga sekitar. Pola adaptasi tradisional pun dilakukan. Hasil musyawarah disepakati tugas jaga bergiliran. Anak dan pemuda lain di Dusun Jampit juga kebagian jatah jaga setiap malam hingga dini hari. Ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban saat musibah datang.

“Malam hari, tanggal 18 Juli kemarin suara gemuruhnya sangat kencang, kaca jendela sampai bergetar. Kami semua takut dan kawatir," ucap Tasrim.

Dusun Jampit terletak di lereng Gunung Raung dengan jarak sekitar 9 kilometer dari kaldera Raung. Penduduknya, selain bekerja di perkebunan kopi milik PTPN XII, juga memiliki ladang aneka sayuran di lahan tak jauh dari kediaman masing-masing.

Mereka tinggal turun temurun, di atas lahan milik PTPN XII dan tinggal di rumah dinas yang sering disediakan oleh PTPN XII ataupun di dalam rumah yang dibangun semi permanen di atas lahan milik PTPN XII.

"Dusun Jampit memang masuk di wilayah PTPN XII. Jumlah ternak milik penduduk di Dusun Jampit antara lain 76 ekor sapi, 653 ekor kambing, 57 ekor kuda dan 851 ekor ayam," kata Camat Sempol, Tjagar Alam.

Sejak pekan lalu, tiga Dusun di Desa Jampit masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) II. Titik pengungsian pun direncanakan berada di lapangan Kalisat di Desa Kalisat, 20 kilometer dari kaldera Raung. (asp)

Ingin Rayakan HUT RI di Puncak Gunung, Waspadai Ini
Gunung Raung

Gunung Raung Mulai Stabil, Statusnya Diturunkan Jadi Waspada

Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius dua kilometer.

img_title
VIVA.co.id
24 Agustus 2015