Pansel KPK Akui Pernah Didekati Terkait Seleksi Capim

Pansel KPK 2015-2020
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Juru Bicara Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Betti Alisjahbana mengakui bahwa selama menjadi panitia seleksi banyak orang yang berusaha memengaruhinya. Tak hanya kepada dia, tetapi juga kepada anggota pansel lainnya.

'Menggantung' Calon Pimpinan KPK

"Bahwa ada orang yang akan berusaha memengaruhi tentu iya, memengaruhi dengan banyak arti. Kalau Anda lihat ada banyak orang menulis di koran, tentang seperti apa harusnya pimpinan KPK. Itu kan upaya untuk memengaruhi, tapi kita melihat itu sebagai suatu masukan," kata Betti di Pusdiklat Kesehatan, Jakarta, Selasa 28 Juli 2015.

Kemudian, kata dia, ada pula yang ingin berusaha bertemu. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena pansel memiliki kose etiknya sendiri.

Pansel: Pimpinan KPK Tak Harus Jaksa dan Polisi

"Jadi saya sampaikan dengan sopan bahwa mohon maaf kita terikat kode etik untuk seperti itu. Tapi kita menyediakan saluran-saluran bagi berbagai pihak untuk memberikan masukan bisa lewat surat atau situs capim KPK," kata Betti.

Mereka yang mendekati adalah orang per orang yang kemungkinan ditugasi oleh parpol atau lainnya. Namun, dia menegaskan bahwa anggota pansel tetap independen.

Pansel Calon Pimpinan KPK Bantah Tidak Transparan
Uji Kelayakan Calon Pimpinan KPK

Busyro Siap Uji Kepatutan dan Kelayakan untuk Kedua Kalinya

Busyro Muqoddas merupakan calon pimpinan KPK yang lolos seleksi.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2015