Kemarau Ekstrem, Bendung Katulampa Kering

Ilustrasi pintu air Katulampa, Bogor.
Sumber :
  • Ayatullah Humaeni

VIVA.co.id - Musim kemarau yang melanda wilayah Bogor, Jawa Barat,
selama dua bulan terakhir ini bukan hanya mengakibatkan kekeringan di
beberapa daerah. Dalam sebulan terakhir ini membuat debit air
di Bendung Katulampa mengalami penurunan yang sangat drastis. Debit
air yang mengalir hanya 100 liter per detiknya.

Pantauan di lapangan, kondisi debit air yang mengaliri Sungai Ciliwung
sangat sedikit. Bebatuan besar serta beton pemecah arus yang berada di
dasar Sungai Ciliwung terlihat jelas dari atas posko pemantau Bendung
Katulampa. Parameter ukur debit air yang ada di bawah jembatan Bendung
Katulampa menunjukan angka nol pada debit air yang mengalir.

Penjaga bendungan Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan penurunan debit
air secara drastis ini sudah terjadi sejak awal Juli lalu.

Matahari Menuju Utara Katulistiwa, Bali Panas Menyengat

"Kita lakukan pemantauan pada awal Juli lalu dan terjadi penurunan debit
air. Untuk aliran Sungai Ciliwung yang mengalir melalui Bendung
Katulampa hanya 100 liter air per detik," katanya.

Ditambahkan Andi Sudirman, untuk saluran irigasi hanya dialiri air 1.900 per detik. Bila dalam cuaca normal, debir air yang mengalir hingga 4 ribu liter per detiknya. Bahkan, dalam musim hujan debit di atas 20 ribu liter per detik.

Usai Salat Istisqa, Menteri Agama Ajak Warga Istighfar

Ia menuturkan, kekeringan terparah pernah terjadi pada tahun 1997,
di mana debit air yang mengalir dari hulu Sungai Ciliwung hanya 1.000
liter air per detik. Untuk, itu ia terus berkoordinasi dengan Badan
Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) serta dinas terkait untuk
mengantisipasi kekeringan parah ini. (one)

Krisis air bersih di Nusa Tenggara Timur

'Ritual' Berburu Air di Desa Ini Menyedihkan

Air sudah menjadi barang langka.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2016