Mahfud MD: Lapas di Indonesia Sarang Mafia

Mahfud MD
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyatakan, untuk saat ini persoalan dalam negeri yang paling mendasar adalah semakin mengakarnya jaringan korupsi, termasuk yang sudah mengerogoti bidang peradilan dan penegakan hukum.

Bongkar Kasus Narkoba di Lapas Pakai Alat Deteksi Sinyal HP

Hal itu dikatakan Mahfud setelah melakukan pertemuan tertutup dengan saksi kunci yang juga mantan anak buah Muhamad Nazaruddin. Yulianis. 

"Soal Nazarudin itu kekayaanya luar biasa, dan masih bisa mengendalikan perusahan dan aset-asetnya di dalam penjara," kata Mahfud di kantornya, di Matraman Timur, Jakarta, Rabu 29 Juli 2015.

Dua Pelajar di Depok Ujian Nasional di Lapas

Dengan begitu, tentu saja Mahfud menyoroti kinerja Lembaga Permasyarakatan yang menampung para koruptor di dalamnya.

Menurutnya, meski saat ini koruptor sudah berada di penjara, tetapi masih bisa bebas keluar pergi meninggalkan lapas, itu bahkan sudah menjadi hal yang biasa.

Aneka Narkoba hingga Buku Tafsir Mimpi Ada di Lapas Binjai

"Saya menduga LP itu sudah sarangnya mafia, LP itu punya mafia sendiri. Ini dilihat jabatannya sudah banyak dilelang, ada orang yang kepilih tapi beberapa bulan lagi ternyata mundur, karena tidak kuat," katanya

Mahfud menjelaskan, orang yang memimpin di tiap LP dipastikan harus yang benar-benar bersih, dan kuat secara mental. Terutama, di LP-LP yang memenjarakan para koruptor.

"Jadi kayaknya sekarang orang keluar penjara, padahal masih dipenjara itu biasa. Misalnya Gayus (Tambunan) bisa keluar sampai ke Hongkong, Bali, bahkan Singapura. Saya kira sekarang pun belum ada perubahan," ujarnya

Jika hal ini sudah dianggap biasa, kata dia, justru ini bisa membahayakan bagi keberlangsungan negara. Selanjutnya, Mahfud menyatakan dirinya harus kembali harus 'turun gunung' untuk ikut menuntaskan hal tersebut.

Dia akan melakukan advokasi ke tiap-tiap lembaga penegak hukum, seperti Kejaksan, MA, Kemenkumham, dan KPK.

"Saya akan advokoasi, kenapa hal seperti ini di diamkan, kenapa hal yang sudah terang benderang ini dibiarkan, tanggung jawab saya disitu," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya