Kemarau, Warga Berebut Air dengan Binatang Buas di Hutan

Krisis air bersih di Sikka, Nusa Tenggara Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tofik Koban

VIVA.co.id - Sejumlah warga di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara terpaksa harus menempuh perjalanan jauh di dalam hutan untuk mendapatkan air bersih.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Tak jarang, karena sumber airnya berada di dalam hutan, warga harus berhati-hati dan bergantian dengan binatang buas yang menggunakan sumber air yang sama.

"Sumber air yang masih tersedia cuma ada di Sungai Halongonan. Cuma risikonya kami bisa berhadapan dengan binatang buas seperti harimau atau beruang. Mereka juga menggunakan air itu," ujar warga, Hariman Siregar, Jumat, 31 Juli 2015.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat

Hariman mengatakan, saat ini memang sudah disediakan satu unit mobil pemadam bahaya kebakaran untuk membantu warga mendapatkan air. Namun, karena harus ditebus dengan sejumlah uang, membuat warga yang tak mampu harus rela mengambil air di dalam hutan.

"Sumur-sumur sudah kering. Jadi bagi yang tak punya duit, mau tak mau ambil airnya ke dalam hutan," kata Hariman.


Unggul Fahmi/Sumatera Utara

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia

Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016