Kumpulkan Menteri, Jokowi Bahas Ancaman Mengerikan El Nino

kemarau melanda indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo baru saja menggelar rapat terbatas untuk mengantisipasi masalah El Nino sebagaimana diramalkan Badan Oseanografi dan Atmosfer Amerika, Badan dari Jepang, Meteorologi Australia, serta BMKG. Prediksinya, El Nino akan menguat pada bulan Agustus, Oktober hingga November 2015.

Sehingga, menurut Menteri Kordinator Kemaritiman, Indroyono Susilo, dampak El Nino ini akan menyebabkan kemarau panjang, gagal panen, kebakaran hutan dan lahan, serta kelangkaan air.

"Namun, di beberapa tempat ikan justru melimpah," kata Indroyono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 31 Juli 2015.

Bila El Nino kuat, kata dia, maka akan ada sekitar 220.000 hektare sawah dari 8,1 juta lahan yang terdampak. Bahkan, ada lima waduk yang defisit air dari 16 waduk utama.

Riau Kembali Alami Musim Kemarau

Apa saja langkah antisipasinya? Menurut Indroyono, Kementerian Pertanian mengoordinasi pemerintah daerah untuk mengalihkan dana alokasi khusus APBN 2015 sebesar Rp2 triliun untuk pembuatan embung-embung di daerah serta menyiapkan 20 ribu pompa air dan sumur dangkal.

Bulog sedang membuat kajian dengan sasaran bulan Oktober ini cadangan mencapai 2,5 juta ton.

Sementara untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya menyediakan tempat penyimpanan ikan yang diperkirakan panen ikan di sepanjang pantai barat Sumatera, Selatan Jawa, Selatan Bali, NTT dan NTB.

Kementerian PU bertugas untuk menjamin waduk-waduk besar dalam kondisi normal, dan siap mengerahkan 761 unit pompa air tanah dan pendistribusian air bersih. (one)

2016 Bakal Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.

Risma Berkelit dan Salahkan El Nino soal Banjir di Surabaya

"Ada faktor El Nino, La Nina, ada itu dan sebagainya.”

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2016