Sumber :
- VIVAnews/Umi Kalsum
VIVA.co.id - Musim haji yang bertepatan dengan musim panas menuntut para jemaah untuk mempersiapkan fisik dan kesehatan dengan baik, apalagi cuaca panas di Arab Saudi tergolong ekstrem. Dengan kondisi ini, jemaah haji rentan terkena dehidrasi.
Baca Juga :
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
Menteri Agama Lukman Hakin Saefuddin menyarankan kepada calon jamaah haji untuk terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan memperbanyak minum air putih.
"Konsumsi makanan-makanan sehat, juga memperbanyak minum, karena cuaca di sana cukup ekstrim," kata Lukman di Jakarta, Jum'at 31 Juli 2015.
Baca Juga :
Tawaf dan Rahasianya
Untuk mengantisipasi terik matahari saat puncak haji di Arafah, Kemenag pun telah menyiapkan tenda serta penambahan jumlah air minum untuk jamaah. Karena diperkirakan cuaca panas di Tanah Suci mencapai 48 derajat celsius.
Baca Juga :
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita
Sementara itu, bagi jemaah yang berisiko tinggi (risti), kata Lukman, akan diberi penanganan khusus. Jika masih berisiko, maka jemaah yang bersangkutan tidak diizinkan berhaji pada tahun ini, namun akan mendapat prioritas di dua tahun selanjutnya.
Penanganan jemaah haji yang beresiko tinggi, Lukman menambahkan Kemenag telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
"Prinsipnya jangan sampai jemaah haji kita dipaksakan berhaji padahal kondisi tidak mampu. Karena haji tidak hanya materi saja, tapi juga fisik," tegas Lukman.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penanganan jemaah haji yang beresiko tinggi, Lukman menambahkan Kemenag telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.