Diduga Masuk Zona Maut Semeru, Pendaki Asal Bogor Hilang

Seorang pelintas dengan latar belakang Gunung Semeru.
Sumber :
  • VIVA.co.id / SIti Ruqoyah

VIVA.co.id - Operasi pencarian dan penyelamatan pendaki asal Bogor yang hilang dalam pendakian ke Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur dilakukan secara besar-besaran.

Dalam operasi Search And Rescue (SAR) hari ini, diterjunkan sedikitnya 200 personel gabungan tim penyelamat dari berbagai unsur.

Pendaki Cantik yang Tewas Ingin Rayakan Ultah di Semeru

"Hari ini open SAR, unsur yang terlibat dari SAR, BPBD, TNBTS, TNI, Polri dan relawan serta masyarakat sekitar Semeru," kata Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dwi Utari kepada VIVA.co.id, Kamis, 13 Agustus 2015.

Baca juga:

Pendaki Cantik yang Tewas Tak Izin Keluarga Saat ke Semeru

Ayu menuturkan, fokus pencarian pendaki atas nama Daniel itu akan dilakukan di sekitar zona maut, blank 75. "Terakhir terlihat survivor di sekitar vegetasi, moga-moga bisa ditemukan," kata Ayu menambahkan.

Daniel merupakan satu dari 21 pendaki yang melakukan pendakian dalam satu rombongan besar. Ia hilang saat turun dari Mahameru pada Selasa, 11 Agustus 2015. "Dia naik ke Mahameru 7 orang, saat turun, Daniel berjalan duluan dan meninggalkan teman-temannya," ujar Ayu.

Pendaki wanita ditemukan tewas

Saat tim penyelamat mencari pendaki yang hilang, tim justru menemukan dua pendaki yang mengalami kecelakaan. Satu pendaki bernama Dania asal Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia dan satu pendaki atas nama Rendika asal Deli Serdang, Sumatera Utara menderita luka-luka setelah tertimpa batu.

Foto Petualangan Dania Agustina Sebelum Tewas di Semeru

"Mereka ditemukan tim SAR di sekitar 200 meter di bawah Mahameru," kata Ayu.

Ayu Dwi Utari mengatakan, Dania tertimpa batu yang besar berukuran 80 centimeter yang meluncur dari Mahameru.

"Dania terluka di bagian belakang kepala sebelah kiri, itu yang menyebabkan ia meninggal dunia," kata Ayu.

Menurut sejumlah saksi mata, saat itu Dania dan beberapa pendaki dari kelompok berbeda berusaha mencapai puncak tertinggi di Pulau Jawa itu.

"Sekitar pukul 05.00 WIB, batu besar menggelinding dari puncak, sebelum menimpa Dania, batu itu sempat menimpa pendaki lain bernama Rendika hingga survivor mengalami patah tulang."

Selengkapnya:

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya