VIVA.co.id - Media sosial di Tanah Air saat ini dihebohkan dengan aksi nekat seorang pemuda asal Yogyakarta, Elanto Wijoyono, yang menghadang sebuah konvoi motor gede (moge) saat hendak menghadiri acara Jogja Bike Rendezvous (JBR) ke-10.
Membawa sepeda miliknya, Elanto melakukan protes, karena menganggap konvoi yang dilakukan bersikap arogan dan tidak menaati peraturan lalu lintas. Dengan berdiri menghadang konvoi di simpang empat Ringroad Utara, Condongcatur, Sleman, 15 Agustus 2015 kemarin, aksi itu ternyata sudah direncanakan sebelumnya.
Baca juga:
Saat VIVA.co.id menanyakan alasan utama Elanto melakukan aksinya tersebut, pria berusia 32 tahun itu menjelaskan, bahwa ada dua hal utama yang membuatnya nekat menghadang ribuan moge.
“Yang pertama itu patwal (patroli pengawalan). Seharusnya patwal melakukan pengawalan resmi kenegaraan. Walaupun pengawalan terhadap konvoi diperbolehkan, tapi saya menganggap hal tersebut tidak patut, karena tidak prioritas,” jelasnya, Minggu 16 Agustus 2015.
Selain itu, Elanto juga mengatakan bahwa alasan yang satu lagi adalah konvoi yang cenderung melanggar peraturan lalu lintas dan mengganggu ruang publik.
“Ketika ini bukan prioritas, seolah-olah itu penting dan dibutuhkan warga. Jadi seperti ada keistimewaan,” tambahnya.
Baca juga:
Dia mengaku, telah merencanakan aksinya tersebut terlebih dahulu. Hal ini diharapkan mampu memberikan kesadaran bagi pihak kepolisian, bahwa seharusnya tugas mereka adalah menertibkan jalan, bukan untuk melanggar lampu lalu lintas dan memblokir jalan.
“Saya tidak benci dengan motor gede. Sasaran saya sesungguhnya adalah aparat kepolisian, karena izin yang digunakan untuk mengawal itu adalah salah satu penyalahgunaan, sehingga mengganggu,” katanya. (one)
Moge Spesial Gading Marten, Bikin Ingat Anak-Istri
Dia memodifikasi modenya dengan gaya bobber atau montok.
