- Antara/ Jessica Wuysang
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo meminta kepada semua pihak untuk tidak berspekulasi atas jatuhnya pesawat Trigana Air di Papua pada Minggu sore 16 Agustus 2015.
Dia meminta agar publik hanya perpatokan pada informasi otoritas yang telah ditunjuk.
"Ini demi menghindari kesimpangsiuran informasi dan jangan biarkan nantinya tim dari KNKT bekerja menyelidiki dan mengambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 Agustus 2015.
Jokowi mengatakan, dia juga telah meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memperbaiki keselamatan dan kualitas serta pelayanan penerbangan.
Seperti diketahui, Tim Badan SAR Nasional akhirnya memastikan telah menemukan sejumlah serpihan pesawat yang diduga kuat merupakan pesawat Trigana Air yang hilang kontak sejak Minggu sore.
"Jarak kurang lebih 7 nautical mil laut atau 14 kilometer dari lapangan terbang Oksibil," kata Deputi Operasional Basarnar, Mayjen Heronimus Guru di kantornya, Jakarta.
Serpihan ditemukan pertama kali oleh tim yang bertugas mencari melalui udara yang kemudian diambil fotonya. Untuk memastikan, pantauan dilakukan oleh tiga pesawat, yakni pesawat Susi Air, AMA, serta Pilatus.
Serpihan pesawat tersebut ditemukan pada tebing pegunungan dengan ketinggian 8300 kaki (2529 meter) yang berada di Distrik Okbape.
Menurut Heronimus, lokasi serpihan pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan lL-256 berada pada titik 04' 49" 289 S - 140' 29" 953 E.
"Dipastikan Trigana karena hasil pertama, mereka searching perjalanan pesawat, kemudian melihat kondisi seperti biasanya, tidak ada sinyal," ujar Heronimus.
Kendati demikian, Heronimus menyebut belum ada tim yang tiba langsung ke lokasi. Pasukan darat yang diterjunkan ke lokasi masih dalam perjalanan karena terkendala medan.
Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia
Jokowi Dorong Pemberdayaan UMKM.
