Trigana Jatuh, Menko Luhut: Satu Jenazah Belum Ditemukan

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pesawat Trigana Air yang jatuh di Kampung Bape, perbatasan Distrik Seram dan Oksop Papua, sudah ditemukan. Namun, ada satu penumpang yang masih dalam pencarian.

Tiga Dugaan Penyebab Pesawat Flydubai Jatuh dan Terbakar

"Laporan tadi sudah ditemukan pesawatnya, jenazah sudah ditemukan 53, tinggal satu yang belum, dan seterusnya kita lihat," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2015.

Luhut menilai, usai kejadian ini, yang harus mendapat perhatian adalah pengecekan ulang teknologi yang digunakan di seluruh bandara perintis.

Ini Wujud Mengerikan Kepingan Pesawat Flydubai yang Jatuh

"Perlu penelitian ulang mengenai pesawat, prosedur dan sistem instrumen landing system," ujarnya.

Dia mengatakan, kondisi cuaca di Papua, selalu berubah. Terkadang kabut juga sering muncul. Untuk itu, menara pengawas harus dilengkapi peralatan yang lebih baik untuk memandu pesawat ketika dalam keadaan cuaca yang tidak bersahabat.

Tewaskan 62 Orang, Pesawat Flydubai Diduga Tailstrike

"Kalau kabut alat-alat di bawah untuk memandu pesawat kita masih sangat minim, di perintis terutama."

Sebelumnya, Trigana Air jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 dilaporkan terjatuh dari ketinggian 8.500 kaki pada Minggu, 16 Agustus 2015 sekitar pukul 14.55 waktu setempat. Pesawat membawa 54 penumpang dan diduga terkena cuaca buruk hingga terjatuh. Proses evakuasi masih terus dilakukan hingga saat ini.

Deputi Bidang Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas), Mayjen Herominus Guru mengungkapkan, update terakhir pencarian korban jatuhnya pesawat Trigana Air. Perkembangan terakhir yang didapat dari tim evakuasi, Basarnas dibantu masyarakat di lokasi berhasil mengumpulkan 54 kantong jenazah.

"54 kantong jenazah sudah berhasil dievakuasi," ujar Heronimus di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2015.

Evakuasi jenazah dilakukan dengan cara holist, evakuasi melalui udara dengan menggunakan helikopter milik PT Freeport. Namun, Herominus mengungkapkan hanya menggunakan satu helikoper untuk mengangkat jenazah, lalu di drop ke Oksibil.

"Hanya satu helikopter, teknis pengangkatan jenazahnya belum saya terima laporannya, apakah sekaligus atau jemput-drop-jemput," kata Heronimus.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya