Honey, Panggilan Sayang Kopilot Trigana untuk Istrinya

Basarnas Telah Temukan 54 Jenazah Korban Trigana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Rosnila (40), istri kopilot pesawat Trigana Air yang kecelakaan di Papua, mengenang suaminya sebagai laki-laki yang bertanggung jawab dan penyayang keluarga. Suaminya, Ariadin Falani, selalu melewatkan waktu libur bersama Rosnila dan tiga anak mereka.
KNKT Selidiki Pesawat Wings Air Tabrakan di Kupang

Ariadin mempunyai jadwal bertugas seminggu-dua minggu ke berbagai daerah. Dia mendapatkan waktu libur seminggu-dua minggu juga. Setiap sedang libur, dia selalu bersama keluarga di rumah atau jalan-jalan di luar.
Ada Bahaya Tersembunyi di Bandara Halim?

“Dia family man (ayah yang bertanggung jawab dan penyayang keluarga),” kata Rosnila dalam perbicangan dengan tvOne, Rabu pagi, 19 Agustus 2015.
Tabrakan di Halim, Batik Air Klaim Sudah Sesuai Prosedur

Ariadin dan Roslina telah 12 tahun menikah. Mereka dikarunia tiga anak: Aura (10), Nina (7), dan Abi (5). Ariadin punya panggilan sayang untuk istrinya, yaitu “honey”. Ariadin tak pernah khilaf mengabari istrinya setiap bertugas di luar kota. Kadang melalui pesan singkat, di lain waktu menelepon langsung.

Setiap mengirim pesan singkat atau menelepon, Ariadin selalu menyisipkan kalimat “I love you, Honey”. Begitu juga ketika dia bertugas ke Papua sehari sebelum musibah menimpanya.

“Papa pulang hari Rabu (19 Agustus 2015), ya. Salam buat anak-anak. I love you, Honey. I love you, Honey,” kata Roslina, menirukan pesan terakhir suaminya.

Dia sempat memberitahukan kabar kepulangan itu kepada tiga anaknya.

“Kemarin anak-anak menanyakan kapan Papa pulang. Mereka belum tahu (Ariadin meninggal dunia). Hanya Kakak (Aura) yang sudah mengerti,” katanya.

Sebelumnya, pesawat Trigana yang diawaki Ariadin bersama Kapten Pilot Hasanudin sempat dinyatakan hilang kontak sebelum ditemukan jatuh pada Minggu, 16 Agustus 2015. Tim SAR menemukan pesawat itu pada Senin namun seluruh korban baru dapat dievakuasi pada Selasa akibat cuaca buruk sehari sebelumnya.

Pesawat itu ditemukan dalam kondisi hancur pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 lintang selatan, 140 derajat 29 menit 953 bujur timur. Pesawat diduga menabrak gunung lalu jatuh di ketinggian 8.500 kaki.

Pesawat itu terbang dari Bandara Sentani, Jayapura, dengan tujuan Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat mengangkut 54 orang yang terdiri dari seorang kapten pilot, seorang kopilot, seorang mekanik, seorang pramugari, dan 49 penumpang.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya