Jubir JK: Rizal Ramli Memperumit Keadaan

Mantan Menko Maritim Rizal Ramli.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi
- Perilaku Menteri Koordinator Maritim, Rizal Ramli membuat gerah pihak Istana Wakil Presiden. Terlebih, ketika Rizal menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berdebat soal proyek pembangkit tenaga listrik 35.000 megawatt.

Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik

"Rizal Ramli ini aneh, bukannya membantu pemerintahan malah memperumit keadaan," kata Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah dalam keterangan persnya, Rabu 19 Agustus 2015.
Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya


Jika Rizal ingin memahami masalah kelistrikan, kata Husain, lebih baik langsung bertanya kepada Kepala Sub Bagian PLN. Sehingga tak perlu menantang Kalla untuk berdebat. Selain itu, sebenarnya Rizal bisa bertanya mengenai proyek itu pada saat sidang kabinet atau rapat terbatas di Istana Kepresidenan.


Rizal menegaskan bahwa program listrik itu bukan semata usulan Jusuf Kalla, namun juga Presiden Joko Widodo. "Sama saja Rizal memandang sebelah mata Presiden Jokowi. Padahal program listrik adalah program populis andalan Pak Jokowi. Makanya Rizal Ramli selaku Menko di kabinet ini, lebih baik khatam dahulu visi misi Jokowi-JK, baru kerja jangan asal ngomong karena dia bukan pengamat lagi tapi Menko," ujar dia.


Husain mengaku heran atas perilaku Rizal Ramli yang justru memperdebatkan masalah proyek listrik, padahal di pelosok Indonesia sedang krisis listrik.


Saat ini, kata Husain, kapasitas pembangkit listrik yang dimiliki PLN hanya 45 megawatt. Sementara untuk mencapai pertumbuhan 7 persen setahun, dibutuhkan tambahan daya listrik 15 persen pertahun. Sehingga setiap tahun Indonesia butuh tambahan daya 7.000 megawatt listrik. Jika dikalikan 5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, maka jumlah mencapai 35 ribu megawatt.


Husain mengeaskan, penambahan daya listrik ini memiliki dampak berlapis. Sebab berkaitan dengan penunjang industri. Jika tak ada listrik, maka nindustri tak berjalan, akibatnya akan banyak pengangguran. Belum lagi, saat ini kebutuhan listrik rumah tangga sudah mulai naik. "Rizal Ramli ini apa mau lihat Indonesia mati lampu," kata Husain.


Sehingga, Husain meminta agar Rizal lebih baik membantu memikirkan bagaimana melakukan terobosan agar proyek 35.000 megawatt ini dapat terlaksana. "Setidaknya kalau tidak mampu, tutup mulut saja," ujar dia.


Saat ini, kata dia, banyak bank yang siap mendukung pendanaan proyek listrik ini. Artinya, secara kalkulasi perbankan proyek ini masuk akal. Selain itu, permintaan untuk mengerjakan program listrik juga membludak. "Yang ditawarkan PLN 35 ribu megawatt, tetapi yang berminat sangat besar kalau ditotal mencapai 50 ribu megawatt," kata dia.


Sehingga inilah, kata Husain saatnya pemerintah memperbaiki pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia. "Rizal Ramli jangan cuma komentar diantara gemerlap lampu studio, tapi ingat masih jutaan rakyat Indonesia butuh listrik," kata dia.


Kemarin, Rizal Ramli menantang Jusuf Kalla untuk berdebat soal proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Sebab, kata Rizal, Kalla telah berkomentar bahwa Rizal tidak paham soal proyek itu.


"Pak JK minta kalau ngomong (Rizal) harus paham," kata Rizal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 18 Agustus 2015.


Lebih lanjut, Rizal malah menantang Kalla untuk berdiskusi soal proyek itu. "Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata Rizal.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya