Polisi Sita Senjata Penghancur Milik Santoso

Tim Inafis Polres Poso melakukan olah TKP usai baku tembak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitha Meinansi
VIVA.co.id
Satu Kaki Tangan Santoso PNS Dinas PU Palu
- Setelah baku tembak di Gunung Langka, polisi berhasil menyita senjata milik teroris jaringan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Tak tanggung-tanggung, senjata yang disita adalah senjata api jenis Sniper M60 Organik merek Bareta. Senjata buatan Amerika itu merupakan senjata berat yang dapat menghancurkan tank.

Polisi Bicara Pengganti Santoso, Pimpinan Teroris Poso

Polisi menemukan senjata mematikan itu di kamp pelatihan yang biasa digunakan kelompok Santoso di Gunung Langka.
Panglima: Di Indonesia, Tak Ada Tempat Aman untuk Teroris


Baca juga:


Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Idham Aziz pada Jumat 21 Agustus 2015 menduga senjata itu masuk ke Poso melalui laut dari Filipina. Polisi juga yakin mereka disokong oleh pihak radikal lain dari Filipina dan Suriah. Sehingga patut diduga jaringan Santoso memiliki senjata yang lengkap dibanding dugaan polisi selama ini.


Polisi, kata Idham juga mendapat informasi bahwa kelompok radikal Santoso ini semakin kuat setelah bergabungnya anak buah Daeng Koro setelah mereka kehilangan pemimpinnya. Daeng Koro tewas dalam penyergapan di Sakina Jaya, Parigi Moutong beberapa bulan lalu. Sehingga diperkirakan jumlah anggota Santoso saat ini 30 orang dengan persenjataan lengkap.


Selain senjata api penghancur itu, polisi juga menyita empat buah peluru kaliber 12,7 milimeter, satu pucuk senjata rakitan laras panjang, 28 buah pipa jenis lontong, dan satu buah laptop kecil.


Selain itu, ada pula satu buah handycamp, empat buah bendera MIT, serbuk hitam, empat baterai, empat lembar peta, charger handphone dan handytalky, delapan buah handytalky, delapan buah power bank, buku-buku jihad dan sejumlah catatan.



Laporan: Abdy Mari/TVOne, Sulawesi Tengah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya