Dolar Nyaris Rp14.000, Ini Komentar Wapres

Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah kini hampir menembus Rp14.000. Kalla menyebut, situasi ini terjadi karena gejala global, terutama melemahnya perekonomian di kawasan Asia.

Wapres Kalla Resmikan Pembukaan GIIAS 2016

Kalla menjelaskan, situasi ini bahkan lebih parah jika dibandingkan dengan Tiongkok maupun Malaysia.

"Orang banyak lari. Ekonomi di Asia itu menurun, banyak orang keluar dari Asia," ujar Kalla, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, Jumat, 21 Agustus 2015.

Dia menjelaskan, pemerintah harus menyikapi situasi ini. Kalla menyebut, pemerintah harus mengurangi pemakaian dolar.

"Karena itu kemarin BI sudah mengatur, apabila ada mau pakai dolar harus diatur dengan betul," katanya.

Menghadapi situasi ini, pemerintah juga harus menurunkan tingkat impor. Selain itu, lanjut Kalla, juga harus meningkatkan ekspor. Walau diakuinya, itu sangat sulit dalam diterapkan.

"Karena itu produksi dalam negeri lah harus naik. Sempit yang bisa dibuat, tapi harus dibuat," katanya.

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Jumat 21 Agustus 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di posisi Rp13.895 per dolar AS. Rupiah telah terperosok lebih dari 10 persen tahun ini. (one)

Wakil Presiden Jusuf Kalla

Pameran Mobil Terbesar Asia Tenggara GIIAS 2016 Resmi Dibuka

Pameran diikuti 33 perusahaan otomotif, mulai dari mobil hingga motor.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016