Butuh Pasokan Air, Warga Bisa Lapor @ganjarpranowo

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto (Semarang)
VIVA.co.id
Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Klaten Dirusak
- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan kepada masyarakat Jawa Tengah untuk menyampaikan keluhan dan masukan terkait pelayanan pemerintah, meskipun hanya melalui sosial media. Ganjar pun berjanji akan menindaklanjuti laporan itu baik melalui akun media sosial
twitter
Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini
maupun facebook.
Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana


"Di era, seperti ini baik pemerintah kabupaten kota dan provinsi memang harus sudah melek internet. Maka silakan beri masukan dan keluhan melalui sosmed," kata Ganjar saat ngopi bareng lintas komunitas muda di Purwokerto, Minggu 23 Agustus 2015.


Selama dua tahun pimpin Jateng, Ganjar memang kerap sekali menampung dan menindaklanjuti keluhan warga melalui media twitter. Akun
@ganjarpranowo
setiap hari dipenuhi keluhan warga, tentang insfrastruktur jalan, pelayanan birokrasi hingga seluruh kebijakan-kebijakan di pemprov Jateng.


"Bahkan masyarakat Jawa Tengah yang butuh air, bisa lapor
@ganjarpranowo
. Jaman sekarang
nggak a
da yang diututup-tutupi, " tutur mantan anggata DPR RI itu.


Ia mengatakan musim kemarau akibat dampak el-nino yang menyebabkan sejumlah daerah di Jawa Tengah darurat kekeringan memang harus mendapatkan pelayanan cepat. Melalui media sosial segala informasi dan masukan akan cepat tersampaikan.


"Saya sudah suruh BPBD kabupaten untuk buat akun
twitter
. Jika ada masukan butuh air, bisa langsung dijawab dan bisa kirim air. Tapi prosedurnya harus kita ikuti, " kata Politisi PDI Perjuangan itu.


Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, dari sebanyak 8.706 desa se Jateng, 10 persen kini mengalami krisis air. Pihaknya mengkalim telah melakukan
dropping
air hingga 300 tangki air di setiap Badan Koordoniasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Tengah.


Untuk skema penanganan jangka menengah, lanjut Ganjar, Jawa Tengah sudah memulai membangun 1.000 embung dan sumur dalam secara bertahap di sejumlah kabupaten/kota. Program ini, 500 embung di antaranya dikerjakan oleh pemerintah pusat, sementara sisanya akan dikerjakan oleh pemprov Jateng dan gotong royong tiap kabupaten/kota.


"Jangka panjangnya kita lakukan konservasi sumber air di tiap daerah. Maka kita sosialisasikan di masyarakat, utamanya di gunung-gunung untuk menjaga sumber air ini dari hulu, " katanya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya