Gubernur Ganjar Adu Mulut dengan Pendemo

Ganjar Pranowo
Sumber :
VIVA.co.id
Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Klaten Dirusak
- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlibat adu mulut dengan puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa solidaritas bentrok TNI dan warga Urut Sewu Kebumen di depan gerbang Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto, Minggu 23 Agustus 2015.

Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini

Awal mula adu mulut tersebut, saat orang nomor satu di Jawa Tengah hendak melakukan pembekalan mahasiswa di kampus terkemuka di Purwokerto itu.
Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana


Saat itu, iring-iringan mobil gubernur yang hendak ke kampus dihadang oleh belasan mahasiswa pendemo yang mengatasnamakan Aksi Solidaritas untuk Urut Sewu Kebumen, Jawa Tengah.


Dihadang belasan mahasiswa, Ganjar pun langsung turun dari mobilnya. Politisi PDI Perjuangan itu sendirian menyusup di depan barisan pendemo yang sedang berorasi dan membentangkan spanduk penolakan mengecam aksi TNI di Kebumen.


Menemui pendemo, Ganjar bahkan sempat adu mulut dengan para mahasiswa yang mendesaknya untuk turun tangan terhadap aksi kekerasan tentara di Kebumen. Ia pun tampak sedikit naik pitam saat mahasiswa memotong jawaban Ganjar yang tengah menjawab tuntutan mereka.


"Sek, sek tak jelaske ndisek ojo
dipotong
omonganku
(sebentar tak jelaskan dulu, jangan dipotong pembicaraan saya). Ini giliran saya ngomong, " tegas Ganjar kepada salah satu koordinator demo.


Ganjar menyatakan, pihaknya telah mengkomunikasikan bentrok warga dengan TNI Kebumen kemarin dengan Pangdam IV Diponegoro. Ganjar mengaku berjanji akan ikut mengawal polemik lahan itu hingga tuntas.


"Sebenarnya tidak perlu ada bentrokan. Semua pihak harus menjaga diri, termasuk TNI dan warga. Kami sepakat bertemu Pangdam dan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan Urut Sewu," kata Ganjar.


Kepada para pendemo, Ganjar meminta agar mereka tidak sekadar melakukan aksi turun ke jalan membela warga Urut Sewu. Mereka diminta untuk mengumpulkan data yang detail terkait kejelasan status lahan yang sudah berkonflik sejak 1982 silam itu.


"Kalau temen-temen membela warga, sekarang saya tanya kepada temen-temen apakah saya ini tidak dipihak warga? Saya juga akan bantu. Tapi kita harus
fair
kumpulkan data-datanya dan berikan ke saya dan kita verivikasi," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.


Aksi itu dilakukan menyusul sengketa lahan yang berujung bentrok penyerangan TNI Kodim 0709 Kebumen terhadap warga Desa Wirotaman Urut Sewu, Kebumen, Sabtu 22 Agustus 2015. Akibat penyerangan itu menyebabkan empat warga mengalami luka berat dan 17 warga luka ringan.


Dalam aksinya, para pendemo menuntut kepada Gubernur Ganjar untuk menghentikan tanah petani Urut Sewu serta menarik anggota TNI Kebumen dari wilayah Urut Sewu.


"Kami juga meminta gubernur mengusut tuntas segala bentuk kekerasan yang dilakukan TNI kepada warga dan melaksanakan Land Reform di Jawa Tengah," ujar koordinator aksi, Ahmad Taqiyudin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya